Last Updated on 24 March 2021 by Herman Tan

Jack Ma (Ma Yun, 马云),berasal dari keluarga musisi dan pencerita di Hangzhou, Tiongkok. Ia pernah hidup pahit di masa Revolusi Kebudayaan dan mengalami berbagai kegagalan. Lelaki itu bangkit, membangun situs Alibaba, dan kini menjadi orang terkaya kedua di negerinya.

Biografi Jack Ma :

• Lahir : Hangzhou, 10 September 1964.
• Status : Menikah dengan Zhang Ying, dikaruniai 1 putra dan 1 putri.
• Pendidikan : Hangzhou Normal University (lulus 1988); Cheung Kong Graduate School of Business, Beijing (2006).

• Pekerjaan : Filantropi, Pengusaha, salah satu pendiri dan pemimpin Alib.aba Group.
• Jumlah kekayaan : 27,4 miliar dollar AS (±500 triliun rupiah).
• Hobi : Olahraga Taichi dan membaca novel kungfu.

”Saya menjalani hidup yang pahit,” kata Jack, bernama asli Ma Yun (马云), pada Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Januari 2015. ”Saya juga bukan dari keluarga berada dan berkuasa,” lanjutnya.

Lahir di era komunisme yang kaku membuat Jack terbiasa dengan kehidupan keras. Jack hidup normal sebagaimana anak-anak lain di Hangzhou, sekitar 250 kilometer di sebelah barat Shanghai. Hangzhou dikenal sebagai kota kebudayaan dengan kehadiran turis asing.

Saat memasuki sekolah, sejak SD sampai SMA, Jack perlu berkali-kali tes karena tidak hebat secara akademis. Pernah gagal masuk universitas ternama, ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris Hangzhou Normal University, lulus tahun 1988. ”Ini universitas berkualitas kelas tiga atau empat secara nasional,” katanya.

Ketika KFC membuka cabang di Hangzhou, Jack melamar. Dari 24 pelamar, hanya dia yang gagal. Ia juga kandas menjadi polisi. ”Kegagalan menjadi bagian perjalanan hidup saya,” katanya.

Jack mengajar dan membuka kursus bahasa Inggris di Hangzhou. Para murid senang dengan cara Jack mengajar. Semasa kuliah, ia memperdalam kemampuan berbahasa Inggris sebagai pemandu gratis bagi turis.

Dengan sepeda, ia menghampiri hotel yang ramai turis untuk mempraktikkan ilmunya. Dari peran ini, Jack memiliki sahabat pena yang kesulitan melafalkan nama Ma Yun sehingga kemudian memanggilnya ”Jack”.

Kemampuan bahasa Inggris memberi Jack kesempatan berkunjung ke Amerika Serikat di tahun 1995. Ketika itu, ia diminta menjelajahi dunia lewat internet yang baru muncul. ”Tidak, tidak, tidak,” katanya, karena komputer barang mahal dan dia tak paham.

Jack tetap diyakinkan untuk mencoba. ”Pertama kali, saya mencari bir. Saya menemukan produk bir dari sejumlah negara, tetapi tak satu pun asal Tiongkok.” Dia pun terinspirasi membuatkan situs berisi informasi produk-produk buatan Tiongkok.

Kembali ke Tiongkok, Jack bekerja di kementerian luar negeri dengan menawarkan jasa pemasaran produk Tiongkok lewat internet. Bukan tipe pegawai negeri dengan birokrasi berbelit-belit, ia mundur dari pemerintahan.

Pada 1999, bersama rekannya, ia merintis situs bernama Alibaba, yang mempertemukan pembeli dan penjual produk di seluruh dunia. Ia terinspirasi situs Amazon. Belajar dari situs lelang e-Bay, ia mendirikan Taobao. Pengaruh Google menginspirasinya menciptakan mesin pencari berbahasa Mandarin.

Banyak sahabat

Jack seorang periang dan punya banyak sahabat. Istrinya, dulu sahabat di kampus, Zhang Ying, turut mendukung. Jaringan dan persahabatan membuatnya meraih dukungan mewujudkan ide perdagangan virtual. Tak mudah pada awalnya, Alibaba tak menghasilkan uang di tiga tahun pertama. Namun, Jack optimistis akan hasil besar. Ini hanya soal waktu.

Saat perusahaan-perusahaan internet menggelembung, lalu meletus tahun 2002, Alibaba bertahan. Jack adalah pilar daya tahan. Terhadap para mitra kerja di tahun 1999, ia bilang, ”Kita harus yakin ini jalan, tetapi harus kerja keras.”

Jack menawarkan jasa Alibaba kepada perusahaan mapan untuk jual beli produk, tetapi malah ditertawakan. Ia lantas menengok banyak perusahaan skala menengah dan kecil yang tidak punya berkesempatan mengikuti pameran internasional. Kalangan ini menyambut Jack meski awalnya semua jasa gratis.

Situs Alibaba diam-diam membuat banyak orang beruntung. ”Saya pernah makan di sebuah restoran di AS. Tiba saat membayar, saya diberi tahu petugas restoran, saya telah dibayari sebuah perusahaan yang berhasil menjual produk karena Alibaba.”

Jack dan rekannya terus mengembangkan Alibaba dan kemudian menciptakan sistem pembayaran lewat situs Alipay. Kali ini tidak gratis. Sukses Alibaba tersebar. Jerry Yang, kelahiran Taiwan tahun 1968, salah satu pendiri Yahoo!, Goldman Sach, dan SoftBank (perusahaan Jepang), menaruh kepercayaan. Alibaba melejit dengan moto melayani konsumen.

Yan Anthea Zhang, profesor strategi manajemen dari Rice University, AS, mengatakan, sukses Alibaba terletak pada ketersediaan aneka produk dan kecanduan konsumen berbelanja karena merasa nyaman. Lewat Alibaba, ada 800 juta transaksi di seluruh dunia per hari.

Mendunia

Tampak pada foto Jack Ma bersama Presiden Joko Widodo di ruang istana Negara, yang membicarakan mengenai serah terima tuan rumah Asian Games 2022 di Hangzhou, Zhejiang. Sebelumnya pada Agustus 2017, Jack Ma telah menyetujui permintaan presiden Jokowi yang memintanya menjabat sebagai penasihat steering committee roadmap e-commerce di Indonesia.

Alibaba menawarkan saham perdana di Bursa Saham New York pada September 2014 dan meraih modal terbesar dalam sejarah. Nama Jack meluas dan mendunia.

Menurut harian New York Times pada Juli 2014, cucu Presiden Jiang Zemin duduk dalam dewan pimpinan puncak perusahaan. New Horizon Capital, sebuah perusahaan pemodal yang turut didirikan putra Perdana Menteri Wen Jiabao, menjadi salah satu pemilik saham di Alibaba.

Pemerintah mendukung kebesaran Alibaba? ”Tidak. Bertemanlah dengan pemerintah, tetapi jangan menjadi mitra bisnis. Ini tidak langgeng,” ujar Jack.

Pemerintah menawarkan modal? ”Awalnya saya memohon dan ditolak. Sekarang mereka datang dan saya tolak karena bisa mengganggu keluwesan bisnis.”

Sejak 2008, Jack dikenal sebagai pengusaha muda kelas dunia. Ia punya kekayaan senilai 27,4 miliar dollar AS, nomor dua terkaya di Tiongkok setelah Wang Jianlin. Jack masuk dalam daftar warga terkaya dunia di urutan ke-26 berdasarkan majalah Forbes.

Jack haus ilmu dan kuliah lagi di Cheung Kong Graduate School of Business, Beijing. Ia terus belajar tentang kehidupan dan nilai, termasuk dari film-film Hollywood. Dari film The Bodyguard, ia belajar tentang Whitney Houston yang bernyanyi dari hati sehingga sukses. Karakter tokoh film Forrest Gump membuatnya terkesan karena yakin dengan apa yang diperjuangkan.

Kini, Jack sibuk berbagi dan memenuhi banyak undangan berbicara. Ia berpesan, anak muda jangan pernah berhenti mencoba, jangan mengeluh. ”Sebab, kita hidup di era dengan kesempatan besar.”

Terakhir, Jack bertemu dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump, baru-baru ini. Pertemuan itu mengagetkan di tengah serangan Trump kepada Tiongkok soal perdagangan bilateral. Namun, Jack yakin, AS dan Tiongkok bisa bekerja sama dengan baik, dan ia berjanji menciptakan sejuta lapangan kerja di AS. Bertemu Presiden AS adalah reputasi besar, lepas dari figur Trump yang kontroversial.

Istri Jack, Zhang Ying, mengatakan, ”Suami saya tidak ganteng, tetapi saya suka sebab dia pria yang bisa melakukan hal yang tak bisa dilakukan pria lain.”

Jack tak luput dari kritik. Alibaba dituduh pernah turut menjual produk palsu. Alibaba pernah menggugat perusahaan pelaku, tetapi Jack paham penyebabnya. Perusahaan pemilik produk merek internasional mendirikan pabrik di Tiongkok, tetapi keuntungan terbesar mengalir ke pemilik merek, walau tenaga dari Tiongkok.

Jack mengatakan, kekayaan miliaran dollar AS miliknya merupakan simbol kepercayaan masyarakat. ”Kepercayaan ini akan tetap saya jaga.” (sumber : kompas.com)

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?