Last Updated on 3 September 2021 by Herman Tan

Li Ching-Yuen atau Li Ching-Yun (Hanzi : 李清雲; Pinyin : Li Qingyun) wafat pada 6 Mei 1933 merupakan seorang tabib, herbalis, master Qigong, ahli beladiri kungfu, serta penasehat taktis militer dari Tiongkok. Beliau dikenal karena umurnya yang panjang, mencapai 256 tahun!

Li tinggal di provinsi Sichuan di Tiongkok, dimana umur panjang melambangkan kebesaran seseorang. Pada saat usianya 10 tahun, beliau sudah berkelana ke Kansu, Shansi, Tibet, Annam, Siam, dan Manchuria untuk mengumpulkan tanaman2 obat herbal.

Ia terus mengumpulkan tanaman obat hingga berumur 100 tahun.

Lahir : Sichuan, 1677 (versi lain : 26 Februari 1736)
Meninggal : Sichuan, 6 Mei 1933 (usia 256 tahun, atau 197 tahun)

Foto Li Cing Yuen yang difoto ketika berkunjung di kediaman Jenderal Yang Sen (杨森) pada tahun 1927, dimuat pada koran lokal.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Li telah menguburkan 23 Istri, dan pada saat meninggalnya ia hidup bersama istri ke-24. Dari ke-24 istrinya, Li memiliki anak cucu hingga 11 generasi yang berjumlah sekitar 200 orang.

Menurut deskripsi majalah Times, ia memiliki kuku yang panjang sekitar 6 inci. Walapun usianya sudah 200 tahun lebih, namun dalam pandangan orang2 ia masih kelihatan seperti seseorang yang berusia 60 tahun-an.

Menurut Li, ia lahir tahun 1736. Namun pada tahun 1930, seorang profesor dari departemen pendidikan universitas Cheng Du yang bernama Wu Chung Chieh menemukan sebuah catatan dari kerajaan Tiongkok yang memberikan ucapan selamat kepada Li Ching Yun atas ulang tahunnya yang ke-150 tahun.

Ucapan selamat itu diberikan pada tahun 1827. Apabila pada tahun 1827 ia berulang tahun ke-150, maka itu berarti catatan kerajaan menunjukkan bahwa Li lahir pada tahun 1677, dan saat meninggal pada tahun 1933 ia berumur 256 tahun.

Pada saat kematiannya, ucapan dukacita untuk Li dipublikasikan oleh media2 ternama dunia, termasuk The New York Times dan Times Magazine.

Apabila Li lahir tahun 1736 sesuai pengakuannya, berarti ia meninggal pada usia 197 tahun, jauh lebih lama dibandingkan dengan manusia tertua yang pernah tercatat, yaitu Jeanne Louise Calment dari Perancis yang meninggal pada tahun 1997, di usia 122 tahun 164 hari.

Sebelumnya, di Tiongkok juga pernah tercatat adanya seorang yang bernama Chen Jun yang dipercaya meninggal pada usia 443 tahun.

Selama hidupnya, Li dikenal sebagai seorang herbalis dan ahli kungfu. Pada tahun 1749, ketika ia berumur 71 tahun, ia pindah ke kota Kai Xian untuk bergabung dengan pasukan Tiongkok sebagai pelatih kungfu dan penasehat militer.

Kisah hidupnya kemudian mengalir seperti sebuah kisah dari film2 silat yang kita tonton. Salah seorang murid Li, yaitu Master Tai Chi yang bernama Da Liu menceritakan kisah ini.

Li Chingyun juga adalah seorang sarjana pengobatan pada jaman Dinasti Qing (1644-1912) hingga awal republik Tiongkok berdiri. Pada usia 100 tahun, beliau dihargai dalam prestasi dan pengabdian nya yang luar biasa dalam dunia pengobatan tradisional Tiongkok.

Pada saat berusia 130 tahun, ia berjumpa dengan seorang pertapa di sebuah gunung yang kemudian mengajarinya Jiulong Baguazhang (9 naga 8 diagram telapak tangan) dan Qigong (tenaga dalam) dengan instruksi pernapasan khusus, pergerakan dan cara mengkordinasikan nya dengan suara spesifik, serta rekomendasi makanan2 sehat.

Da Liu mengatakan bahwa Li dapat memiliki umur panjang karena ia secara teratur melakukan latihan2 tersebut setiap hari secara teratur, dengan benar dan dengan tulus selama 120 tahun. Sampai saat ini, para praktisi Jiulong Baguazhang modern mengakui bahwa pengetahuan yang mereka peroleh berasal langsung dari Li.

Pada tahun 1933, Li meninggal dunia karena sakit. Beliau pernah berkata kepada seorang sahabat,”Aku telah menyelesaikan semua hal yang harus diselesaikan di dunia ini, sekarang aku akan segera pulang.” Li Ching Yun meninggal tidak lama setelah itu.

Seorang Jenderal Tentara Revolusi Nasional yang bernama Yang Sen (杨森) pernah menulis sebuah laporan tentang Li, yang berjudul “Catatan Sejati Seorang Pria Berumur 250 Tahun”. Dalam laporannya, Yang Sen menggambarkan penampilan Li sebagai berikut :

“Li Qingyun memiliki penglihatan yang baik, serta memiliki kecepatan dalam berjalan. Tingginya 7 kaki, memiliki kuku yang panjang, dan kulit yang sehat.”

保持一种平静的心态, 坐如龟, 行如雀, 睡如狗 (Baochi yi zhong pingjing de xintai, Zuo ru gui, Hang ru que, Shui ru gou).

“Jagalah agar hatimu tetap tenang, duduklah seperti kura-kura, berjalanlah dengan riang seperti merpati, dan tidurlah seperti seekor anjing.”

Itulah kalimat nasehat yang diberikan oleh Li Ching Yun ketika seorang kepala suku bernama Wu Pu Fei mengundangnya ke rumah dan menanyakan rahasia umur panjangnya.

Pada tahun 1928, Li sempat menulis buku yang berjudul “Kehidupan Abadi dan Keabadian”. Meskti tidak menyebutkan usia dalam bukunya, tetapi ia menyatakan bahwa kunci umur panjang juga terletak pada kebugaran Qigong (气功) seseorang.

By Tjan

Don't think only, but feel Him !

4 thoughts on “Kisah Li Qingyun, Manusia Berumur 256 tahun”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?