Last Updated on 18 April 2021 by Herman Tan

Pecinan di Bandung memiliki ciri khas dan sejarah yang unik sebagai tempat pusat kehidupan dan kebudayaan etnis Tionghoa di kota Bandung, hingga puncaknya di masa perang kemerdekaan yaitu peristiwa Bandung Lautan Api.

Hingga saat ini, kegiatan etnis Tionghoa di Bandung terpusat di jalan Sudirman, Astana Anyar, Cibadak dan Kosambi.

Untuk pembaca yang sedang berkunjung atau yang belum pernah ke kota Bandung, saya sangat merekomendasikan satu tujuan wisata di kota Bandung yang baru saja dibuka dan diresmikan tahun ini, yakni Chinatown Bandung.

Terletak di jalan Kelenteng nomor 41, miniatur pecinan di Bandung tempo doeloe ini baru diresmikan dan dibuka untuk umum sejak hari Jumat tanggal 4 Agustus 2017 kemarin.

Sebagai tujuan wisata terbaru di kota Bandung, Chinatown Bandung menjadi salah satu dari sepuluh tujuan wisata yang harus dikunjungi saat berkunjung ke kota Bandung.

Sebelumnya kompleks wisata Chinatown ini adalah gedung milik yayasan Permaba (Perhimpunan Masyarakat Bandung), tepat di belakang kompleks kelenteng tertua di Bandung, Vihara Satya Budhi.

Karena gedung tersebut sudah lama tidak digunakan, maka fungsinya diambil alih menjadi tempat wisata berupa miniatur kawasan pecinan di kota Bandung tempo doeloe yang lebih menarik untuk masyarakat kota Bandung maupun wisatawan.

Kawasan tempat wisata pecinan ini mengusung konsep semi-outdoor agar pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbenam karena kebetulan di wilayah ini tidak terlalu banyak gedung tinggi yang menghalangi pandangan.

Tiket masuknya sendiri seharga Rp 20.000,- per orang, sudah termasuk tiket dan minum. Tiketnya dapat dibeli secara tunai di loket, tapi untuk berbelanja di dalamnya kita harus menggunakan kartu debit BCA, kartu kredit dengan minimal transaksi Rp 100.000,- atau kartu Flazz BCA sebagai alat transaksi karena di sana tidak menerima pembayaran tunai.

Chinatown Bandung buka dari pukul 12.00 hingga pukul 24.00 di hari Jumat dan Sabtu, dan pukul 22.00 di hari lainnya. (Bukan promosi kartu, tapi sebagai informasi penting untuk pembaca yang berminat mengunjungi Chinatown Bandung agar tidak kaget dengan cara transaksi yang berlaku di sini).

Salah satu mural unik di Chinatown Bandung, tepat di pintu masuk Bandung Chinatown Museum

Saat menginjakkan kaki pertama kali di pintu masuk, kita akan disambut oleh toko souvenir resmi dari Chinatown Bandung dan Chinatown Bandung Museum.

Toko souvenir ini menjual cenderamata resmi dari Chinatown Bandung seperti tote bag, buku notes, gantungan dan lain-lainnya dengan harga yang murah meriah, dan museum di seberang toko ini akan memberi kita banyak informasi tentang kehidupan etnis Tionghoa lama dan sejarah terbentuknya pecinan di kota Bandung.

Tidak hanya itu, kita juga akan mendapatkan informasi tentang beberapa tokoh Tionghoa penting era Hindia-Belanda di kota Bandung, salah satunya adalah seorang saudagar obat-obatan herbal yang memiliki sebuah toko turun-temurun hingga saat ini di belakang Pasar Baru, yaitu Tan Sioe Houw yang lebih dikenal dengan sebutan Babah Kuya.

Masuk ke dalam lagi, di sana kita akan disuguhi pemandangan khas jalanan kecil di Tiongkok. Terdapat banyak kedai makanan, minuman, toko souvenir dan aksesoris, hingga toko pakaian. Souvenir dan aksesorisnya pun ada yang buatan lokal maupun yang impor, dan harganya sangat terjangkau.

Konsep arsitektural di dalamnya sendiri mengusung tema oriental yang sangat kental, hanya saja dilengkapi dengan banyak spot yang sangat cocok untuk berfoto, seperti jembatan merah dengan kolam kecil di bawahnya dan mural-mural unik yang menggambarkan kehidupan etnis Tionghoa Bandung di masa lalu.

Pemandangan di dalam area Chinatown Bandung

Kedai makanan pun tidak kalah banyak dengan harga bervariasi. Berbagai makanan yang dijual di dalamnya seperti bakpau, roti, mie bakso, dan jajanan pasar lainnya. Untuk penggemar wisata kuliner yang tidak mengonsumsi babi, tidak perlu khawatir karena semua makanan yang dijajakan di dalamnya tidak mengandung babi.

Salah satu toko makanan di dalam area wisata Chinatown Bandung
Toko souvenir resmi

Di sini juga ada teras kayu lantai dua yang sangat cocok untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah, dikelilingi oleh banyak lampion cantik aneka warna.

Pemandangan ini sangat ditunggu-tunggu oleh para pengunjung yang datang di atas pukul lima sore. Pemandangan menjelang malam hari di sana semakin cantik dinikmati karena semua lampion aneka warna di sana sudah dinyalakan.

Nah, tunggu apalagi? Segera nikmati keunikan pecinan kota Bandung demi pengalaman yang tak terlupakan!

By Amimah Halawati

Seorang mahasiswa pasca perguruan tinggi teknik Negeri di kota Bandung. Mojang Priangan berdarah Sunda namun memiliki minat besar dengan bahasa dan budaya Tionghoa. Pecinta buku dan senang menulis, khususnya fiksi fantasi yang bertema mitologi dan kebudayaan Tionghoa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?