Pesan dan harapan akan hidup lebih baik bagi teman2 tercinta.

Hiduplah dengan baik untuk bisa dipertanggungjawabkan saat ajal menjelang. Dalam kematian, yang tertinggal hanyalah amal dan kebaikan yang bisa dipertanggungjawabkan. Semua hal yang ada di dalam kehidupan merupakan hal semu yang harus dipertanggungjawabkan.

Kehidupan begitu singkat, tetapi akan bermanfaat jika dilakukan dengan penuh kebaikan. Di dalam penantian, hanya akan ada kegelapan, menanti orang2 yang tidak menjalankan kehidupan dengan benar.

Hidup saya penuh dengan perjuangan. Itu benar untuk mencapai kesejahteraan dalam kehidupan dari segi materi. Namun, dari sisi spiritual, tidak banyak hal yang saya perjuangkan.

Untuk itu, akan sangat baik jika dalam hidup juga memperjuangkan kehidupan spiritual. Berjuang demi diri sendiri, bukan untuk orang lain. Semua itu harus diketahui oleh manusia, sehingga hidup tidak sia-sia.

Materi untuk memenuhi kehidupan di dunia dengan kebaikan. Karena dengan materi barulah dapat berbuat banyak bagi kehidupan.
Namun spiritual jika tidak diperjuangkan, maka akan menerima jalan buntu saat kematian menjelang.

Kematian terasa tak nyata, tetapi nyata.

Dalam masa penantian, saya menyadari banyak hal. Sejak memulai kehidupan hingga kematian tragis yang menimpa.
Semua merupakan suratan yang saya harus jalani.

Ada kebebasan manusia dalam kehidupan. Namun kebebasan itu harus dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan itu menjadi faktor penentu dalam kehidupan ini, akan berjalan menuju kebenaran, atau ingin tetap tanpa perubahan.

Hidup merupakan anugerah. Hidup merupakan kesempatan untuk dapat menjadi sosok yang lebih baik. Jika hidup tidak dijalankan dengan benar, maka penyesalan akan didapat saat ajal menjelang.

Saya tinggalkan pesan ini, sebagai warisan kepada generasi muda dan seluruh manusia, agar dapat menjalankan kehidupan dengan benar.

Sisa2 kesadaran saya ini, jika masih bisa berguna untuk dijadikan referensi kehidupan setelah kematian, tentu bisa memberikan sedikit pencerahan.

Kehidupan begitu singkat, begitu indah, begitu nyata. Namun begitu semu dan bagai impian setelah kematian menjelang. Hidup merupakan kesementaraan, yang memberikan pengaruh nyata dalam keberadaan seseorang di dunia ini.

Dunia begitu luas, alam begitu luas, di luar yang bisa dibayangkan oleh manusia. Untuk itu, janganlah hanya berpaku pada keduniawian, tetapi berjalanlah di jalan kebenaran.

Kematian jika dihadapi, bisa menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan. Tetapi bisa menjadi suatu penyesalan dan kengerian, jika tidak dibekali dengan amal kebaikan selama hidup.

Saya sempat merasakan kegelapan itu, serasa nyata tetapi tidak nyata, hingga setelah doa dan permohonan diberikan, dapat memberikan secercah cahaya buat saya.

Saya saat ini berada dalam masa penantian, yang setelah ini akan menuju tempat penentuan, dan menjalani suatu proses mempertanggungjawabkan akan segala perbuatan di masa hidup.

Dengan bantuan doa, dapat memberikan sedikit bantuan arah dan jalan, sehingga saya tidak tersesat. Namun perbuatan yang telah saya lakukan, tetap merupakan hal yang harus saya pertangungjawabkan.

Hidup bukan hal untuk mencoba2, harus serius dalam menjalankannya.

Sekarang, berkat doa yang diberikan, saya dapat menunggu di tempat penantian dengan tenang, merefleksikan semua kehidupan yang saya jalani. Untuk kemudian, saya berharap bahwa kesadaran ini dapat saya bawa sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya.

Semoga saya dapat mempunyai kesadaran yang lebih baik. Dengan demikian, kehidupan selanjutnya dapat lebih bermartabat di hadapan Tuhan dan Maha Dewa, seluruh Dewa-Dewi dan alam semesta.

Hidup merupakan suatu hal yang nyata, tetapi tidak nyata.

Hidup saya begitu nyata, bahagia, tetapi kematian membawa kepada kenyataan pahit, bahwa hidup saya terbuang untuk sebuah pencarian materi, yang tidak dapat menjadi bekal dalam kehidupan keseluruhan saya.

Hidup keseluruhan merupakan kenyataan yang perlu diketahui. Hidup, dalam mencari jati diri haruslah diperjuangkan. Dengan demikian barulah tidak ada penyesalan …

PSL – Dalam masa penantiannya di alam kematian (Diambil dari grup telegram Nasional Taoyu, ditulis oleh IL).

Konklusi :

Surat tulisan diatas adalah curahan isi hati arwah yang baru meninggal, sebagai sebuah pesan moral kepada manusia.

Arwah ini merasa hampa, meskipun sudah sampai di tempat penantian. Arwah ini sedikit memberi wejangan. Beliau merasa menyesal, karena selama hidupnya kali ini hanya mengejar harta, yang dianggap bisa mensejahterahkan keluarga. Ternyata kesejahteraan semu saja yang didapat.

Setelah meninggal, yang hanya bisa dibawa adalah amal dan jasa kita.

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?