Last Updated on 17 June 2021 by Herman Tan Manado

Festival Chong Yang (重阳节; Chóngyáng jié) atau disebut juga Double Nine Festival merupakan salah satu hari libur tradisional dalam kalender Tiongkok yang jatuh pada bulan 9 penanggalan Imlek.

Festival Chong Yang memiliki arti “Panjang umur” ini juga dirayakan sebagai Hari Lanjut Usia (Lansia) oleh sebagian masyarakat Tiongkok. Hari ini juga dikenal sebagai  hari perayaan festival Bunga Krisan (菊花; Júhuā). Dibawah ini adalah cerita mengenai dimulainya asal usul Festival Chong Yang :

Kapan Chongyang (Double Ninth Festival) Dilakukan?

Festival Chongyang (重阳节; Chongyang jie) atau Double Ninth Festival (Hanzi : 九九; Pinyin : Jiu-Jiu; Hokkian : kauw-Kauw), dirayakan pada setiap tanggal 9 bulan 9 penanggalan Imlek.

• Chongyang (Double Ninth Festival) 2019 : 07 Oktober 2019
• Chongyang (Double Ninth Festival) 2020 : 25 Oktober 2020
• Chongyang (Double Ninth Festival) 2021 : Kamis, 14 Oktober 2021
• Chongyang (Double Ninth Festival) 2022 : Selasa, 4 Oktober 2022

Sejarah Asal-Usul Dimulainya Festival Chong Yang

Konon, pada zaman Dinasti Han Timur (25-220 M), sebuah Sungai yang bernama Ru He (汝河) terdapat Makhluk Jahat yang menyebarkan penyakit dengan sebutan Wen Mo (瘟魔).

Setiap kali Wen Mo muncul, setiap keluarga pasti ada yang sakit ataupun meninggal dunia. Penduduk sekitar Sungai Ru He tersebut hidup dalam ketakutan dan sangat menderita karenanya.

Orang Tua seorang Pemuda yang bernama Heng Jing (恒景) meninggal dunia akibat Wabah penyakit yang terjadi di sebuah desa sekitar Sungai Ru He. Heng Jing sendiri juga jatuh sakit.

Setelah sembuh dari penyakit yang dideritanya, Heng Jing bertekad untuk mempelajari Ilmu Dewa agar mampu membasmi Wen Mo (makhluk penyebar penyakit).

Heng Jing pun melakukan kunjungan ke segala penjuru untuk mencari guru yang dapat mengajarkan Ilmu Dewa kepadanya. Akhirnya, Heng Jing mendengar bahwa dibagian Timur terdapat seorang Dewa yang berdiam di sebuah Gunung. Heng Jing kemudian pergi ke Gunung yang dimaksud tersebut.

Dewa tersebut mengajari Heng Jing cara untuk membasmi Setan dan juga memberikannya sebuah Pedang Pembasmi Setan. Heng Jing dengan tekun mempelajari semua Ilmu yang diajari oleh Gurunya tersebut. Akhirnya Heng Jing berhasil menguasai Ilmu Pembasmi Setan.

Sang Dewa yang juga merupakan Guru Heng Jing kemudian memanggilnya dan berkata : “ Besok adalah bulan 9 tanggal 9, makhluk penyebar penyakit akan melakukan kejahatannya, kamu telah menguasai semua ilmu yang telah saya ajarkan, sekarang waktunya kamu membantu masyarakat untuk membasmi makhluk penyebar penyakit ini”.

Sang Dewa memberikan Heng Jing sejumlah daun Zhu Yu (茱萸) dan alkohol bunga Krisan serta mengajarinya cara untuk menghindari penyakit. Heng Jing kemudian pulang ke kampung halamannya dengan menaiki seekor Burung Bangau.

Sesampainya di Kampung Halaman, tepatnya pada pagi hari bulan 9 tanggal 9, Heng Jing kemudian menyuruh warga Kampung untuk mengungsi ke sebuah Gunung terdekat serta memberikan setiap orang sehelai daun Zhu Yu dan secangkir minuman Alkohol Bunga Krisan untuk bersiap-siap menghadapi si Makhluk Jahat tersebut.

Siang hari, tiba-tiba terdengar suara aneh, makhluk penyebar penyakit muncul dari Sungai Ru He. Tetapi sesampai di kaki gunung, Si Makhluk Jahat tiba-tiba berhenti maju karena mencium bau daun Zhu Yu dan juga Alkohol Krisan.

Heng Jing yang sudah lama menunggu Makhluk tersebut langsung turun ke kaki gunung dan bertarung dengan si makhluk penyebar penyakit tersebut dengan menggunakan Pedang pemberian Gurunya.

Akhirnya makhluk penyebar penyakit (Wen Mo) berhasil dibunuh oleh Heng Jing.

Setelah peristiwa tersebut, kegiatan berpergian ke daratan yang lebih tinggi (gunung) untuk menghindari penyakit menjadi sebuah radisi Tionghoa yang dilakukan setiap bulan 9 tanggal 9 penanggalan Imlek. Lambat laun tradisi tersebut berkembang menjadi sebuah kegiatan doa keselamatan dan kesehatan warga Tionghoa.

Disamping itu, menurut pandangan orang Tionghoa, angka 9 yang berganda (99) berarti panjang umur dan kesehatan. Oleh karena itu, Festival Chong Yang juga merupakan Hari Lanjut Usia.

Menurut kitab Yi Ching*, angka sembilan adalah angka yang berunsur “Yang” (阳); hari kesembilan dari bulan lunar yang kesembilan (berarti sembilan ganda) memiliki unsur “Yang” terlalu banyak; sehingga tanggal tersebut (9 bulan 9) berpotensi berbahaya.

Untuk melindungi terhadap bahaya, dilakukan beberapa kebiasaan untuk menghindarinya, seperti mendaki gunung yang tinggi, minum anggur krisan, dan memakai tanaman Zhuyu (茱萸).

Kedua jenis tanaman krisan dan Zhuyu dianggap memiliki kemampuan untuk membersihkan udara dalam rumah dan menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

chong yang jie
重阳节快乐! Happy Chong Yang Festival! (Gambar : visitourchina.com)

Baca juga : Serba Serbi Festival Chongyang (Double Ninth Festival); Harinya Para Lansia

Catatan* : Kitab Yi Ching (易经; Yi Jing) atau disebut juga Book of Changes adalah salah satu karya tertulis tertua di Tiongkok I Ching adalah teknik peramalan yang tertua, paling terkenal dan paling sering digunakan di Tiongkok.

Buku ini merupakan kumpulan dari kebijakan-kebijakan Tiongkok kuno yang tak lekang waktu serta dapat dikembangkan dan diteliti sepanjang masa.

I Ching telah banyak berpengaruh pada dunia studi peramalan.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?