Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado

Taman Budaya Tionghoa (TBT) yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah salah satu wahana yang memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa suku Tionghoa termasuk sejarah dan budayanya, merupakan bagian integral dalam sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

Pembangunan Taman  Budaya Tionghoa ini bertujuan untuk memamerkan artefak, foto-foto, arsitektur bangunan, taman dan lain-lain yang berkaitan dengan eksistensi suku Tionghoa di nusantara. Taman Budaya Tionghoa ini juga mempertegas toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

taman_budaya_tionghoa_2
Tampak prasasti depan saat memasuki area Taman Budaya Tionghoa.

Sejarah Singkat Berdirinya Taman Budaya Tionghoa

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta diresmikan pada tahun 1975, Taman ini bertujuan untuk mengambarkan negara Indonesia dalam bentuk miniatur; juga untuk saling mengenal dalam rangka membina persatuan bangsa Indonesia. Pada waktu itu semua suku diakomodir dalam anjungan tiap Provinsi.

Setelah reformasi 1998, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) terbentuk degan tujuan menolong yang terkena kerusuhan dan berjuang untuk memperoleh hak-hak sipil sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang sah; antara lain medapatkan status sebagai salah satu suku dalam keluarga besar bangsa Indonesia.

Dengan dikeluarkanya Keppes tentang penghapusan semua kebijakan tentang pri dan nonpri dan seterusnya, maka suku Tionghoa akhirnya memperoleh haknya untuk mempunyai sebuah anjungan di TMII yang kemudian diberi nama sebagai Taman Budaya Tionghoa (TBT-TMII).

Pada tahun 2004, awalnya dimulai dengan pembebasan lahan. Lalu pada tahun 2006 dilanjutkan pembangunan sarana fisik.

TBT–TMII merupakan simbol pengakuan eksistensi suku Tionghoa secara budaya dan politik. Keberadaan Taman Budaya Tionghoa Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah mempertegas TMII sebagai laboratorium seni dan budaya bangsa.

Di samping secara nyata menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang multi-etnis dan multi-ras berikut keanekaragaman seni dan budayanya.

denah lokasi taman budaya tionghoa
Tampak denah lokasi Taman Budaya Tionghoa yang terletak di dalam TMII Jakarta

Struktur Bangunan Taman Budaya Tionghoa

Taman Budaya Tionghoa menempati lahan seluas 4,5 hektare. Pembangunan kawasan anjungan Taman Budaya Tionghoa yang berada di Taman Mini Indonesia Indah didasari oleh keselarasan dan keseimbangan alam. Dengan menggunakan filosofi tua yang dianut oleh kalangan Tionghoa, yakni memadukan unsur Yin Yang.

Unsur Yin dan Yang sendiri adalah unsur keras (kasar) dan lembut (halus); misalnya ada siang harus ada malam, ada daratan harus ada lautan, ada air harus ada api, dan seterusnya. Itulah sebabnya taman ini berupa daratan dan danau buatan di bagian belakang.

Sepasang pilar yang ada di pintu gerbang, lambang jantan dan betina, menjadi penanda pertama gugus taman. Di depan pintu gerbang terdapat sepasang patung Kilin, hewan mirip singa yang dipercaya sebagai peliharaan para dewa; sedangkan di belakangnya, tepat di tengah halaman, terdapat batu granit hitam berbentuk bulat sebagai citraan bola dunia.

Batu seberat tiga ton itu ditopang dengan penyangga yang sekaligus sebagai pipa yang dialiri air bertekanan tinggi untuk memutar batu granit “bola dunia” itu sesuai dengan arah putaran perhitungan Fengshui.

Anjungan Taman Budaya Tionghoa yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur ini nantinya akan dilengkapi dengan tiruan bangunan-bangunan yang bergaya pecinan tempo dulu, seperti rumat adat, gedung utama, teater kesenian, taman-taman dengan ciri khas Tionghoa.

Selain itu, terdapat juga pagoda 7 lantai, museum yang berisi berbagai peninggalan sejarah dan budaya Tionghoa di Indonesia, serta perkampungan kecil Tionghoa lengkap dengan segala pernak-pernik “kampung pecinan”.

Anjungan ini nantinya juga akan didominasi dengan aksen warna merah dan kuning emas yang menyala. Pengunjung juga nantinya bisa berbelanja berbagai pernak-pernik khas Tionghoa seperti baju, pajangan, aksesoris kalung dan cincin, bahkan sampai kuliner khas Tionghoa dan ramuan obat-obatan khas Tionghoa.

Pada waktu-waktu tertentu, seperti saat perayaan tahun baru Imlek, anjungan digelar pertunjukan khas budaya Tionghoa seperti tarian barongsai, tarian liong (naga), atraksi wushu, serta pertunjukan seni lainnya yang sudah menjadi agenda rutin tahunan pengelola (biasanya dikemas dalam pekan budaya Tionghoa).

Jangan biarkan Taman Budaya Tionghoa yang megah dan membanggakan ini hanya menjadi bangunan besar yang mati. Tugas generasi muda Tionghoa untuk menjadikannya berarti lewat karya-karya kreatif.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

One thought on “Taman Budaya Tionghoa Indonesia”
  1. Atikel tentang ‘Arsitektur’ yang anda tulis sangat menarik dan bagus.
    Kita juga punya artikel mengenai ‘Arsitektur’, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya.

    terima kasih
    semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?