Last Updated on 14 July 2020 by Herman Tan

Rangkaian kegiatan Pemilihan Koko Cici Jakarta 2016 yang telah dimulai pada akhir Maret lalu akhirnya mencapai puncaknya pada penyelenggaraan Malam Final Pemilihan Koko Cici Jakarta 2016 yang bertempat di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, tepatnya pada hari Selasa, 19 April 2016. Malam itu seluruh hadirin menjadi saksi hidup terpilihnya Koko Cici Jakarta 2016 yang baru.

Koko Ryan selaku ketua panitia dengan bangga mengungkapkan, “Journey of A Nation” menjadi tema yang kami usung tahun ini, karena kami ingin mengangkat secara khusus kisah perjuangan orang-orang Tionghoa dalam perjalanan kemerdekaan Bangsa Indonesia.”

Selain itu, Koko Jakarta 2015, Koko Ferdinand, juga menyatakan harapannya atas terpilihnya Koko dan Cici Jakarta yang baru, “Akhirnya terpilih kembali generasi muda Indonesia yang siap untuk berbakti sebagai duta pariwisata, sosial dan budayan Tionghoa di DKI Jakarta. Malam final bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan mereka sebagai duta.”

“Tanggung jawab yang dipikul di pundak mereka tidaklah ringan, tapi kami yakin dan percaya, dengan tekad yang bulat dan komitmen yang kuat Koko dan Cici Jakarta yang baru ini juga dapat terus menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya selama satu tahun ke depan.“ tambah Cici Nita, Cici Jakarta 2015.

Sejak awal audisi, selama masa karantina hingga malam final, Koko Cici Jakarta dinilai oleh dewan juri yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Adapun dewan juri yang menilai di malam final adalah :

1. Dr. Johnnie Sugiarto, M.Sc di bidang pariwisata
2. Ernawati Sugondo, S.Sos di bidang bahasa Mandarin dan kebudayaan Tionghoa
3. Benedictus Jodie di bidang PR dan public speaking

4. Dian Wisnuwardhani, M.Psi di bidang Psikologi
5. Mulya Dewi, SH untuk bidang bahasa asing
6. Falentina Cotton, M.Si selaku Ketua Ikatan Koko Cici Jakarta
7. Lolita Suryana, S.Kom dari Ikatan Koko Cici Indonesia.

Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki dipadati oleh para orang tua dan suporter dari Finalis Koko Cici Jakarta 2016 jauh sebelum acara dimulai. Acara kemudian resmi dibuka dengan tarian barongsai serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Setelahnya, ketua panitia, perwakilan dari Ikatan Koko Cici Jakarta, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) serta Wakil Gubernur DKI Jakarta secara berurutan memberikan kata sambutan.

Para hadirin kemudian disuguhkan penampilan dari seluruh finalis Koko Cici Jakarta 2016 berupa sebuah pagelaran budaya yang terinspirasi dari kisah perjuangan orang Tionghoa dalam perjalanan meraih kemerdekaan Indonesia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video perkenalan dari para finalis serta kegiatan finalis selama karantina sebelum akhirnya dilanjutkan dengan fashion show dari seluruh pasangan finalis Koko Cici Jakarta 2016.

Acara malam final terus bergulir dan memanas dalam sesi tanya jawab yang pertanyaannya dipilih secara acak dan dijawab secara berpasangan. Sesi ini adalah sesi spesial yang sangat menentukan karena para finalis harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Bapak Djarot Syaiful Hidayat, yang turut hadir malam itu.

pemenang koko cici jakarta 2016

Malam puncak Pemilihan Koko Cici Jakarta juga turut dimeriahkan oleh penampilan 8 pasang finalis Koko Cici Jakarta 2016 yang terpilih sebagai Top 8 Koko Cici Jakarta Berbakat 2016.

Terdapat juga suguhan tarian dari Belly Wings Dance yang menghiasi panggung malam itu serta penampilan Koko Cici All Star yang merupakan gabungan talenta dari para Koko Cici Jakarta lintas generasi mulai tahun 2009 hingga 2015.

Acara dilanjutkan dengan last walk dari pemenang Koko Cici Jakarta tahun sebelumnya, sebelum akhirnya diikuti oleh parade dari seluruh finalis Koko Cici Jakarta 2016 dalam balutan seragam penugasan resmi mereka.

Acara akhirnya mencapai puncaknya dengan pengumuman para pemenang yang terdiri dari Koko Cici Jakarta 2016, Wakil I, Wakil II, Harapan I, Harapan II, pemenang favorit yang terpilih melalui voting sms serta Koko Cici Jakarta Berbakat 2016.

Adapun salah satu keistimewaan di tahun ini adalah adanya kategori pemenang Koko Cici Jakarta Berbakat yang dinilai berdasarkan talenta yang dimiliki. Para pemenang kemudian berfoto bersama dengan tamu kehormatan dan duta pariwisata daerah sebelum langsung mengikuti press conference dengan awak media yang diadakan setelah acara resmi berakhir.

pemenang koci jakarta 2016
Inilah Para Pemenang Koci Jakarta 2016 @kocijakarta

Berikut nama-nama pemenang Koko Cici Jakarta 2016 :

Koko Jakarta 2016 : Koko Steven Leo
Cici Jakarta 2016 : Cici Kesia Gunawan

♦ Koko Jakarta Wakil I 2016 : Koko Christoforus Vio
♦ Cici Jakarta Wakil I 2016 : Cici Christie

♦ Koko Jakarta Wakil II 2016 : Koko Theophilus Hans
♦ Cici Jakarta Wakil II 2016 : Cici Clarissa Sutana

♦ Koko Jakarta Harapan I 2016 : Koko Rio Michael
♦ Cici Jakarta Harapan I 2016 : Cici Akina Selena

♦ Koko Jakarta Harapan II 2016 : Koko Lucky Frans
♦ Cici Jakarta Harapan II 2016 : Cici Alessandra

♦ Koko Jakarta Favorit 2016 : Koko Kevin Pangestu
♦ Cici Jakarta Favorit 2016 : Cici Silcia Brenda

♦ Koko Jakarta Berbakat 2016 : Koko Arifin Halim
♦ Cici Jakarta Berbakat 2016 : Cici Lusitania Lintang

juara 1 koko cici jakarta 2016
Pemenang Koko Cici Jakarta 2016 @kocijakarta
runner-up 1 koko cici jakarta 2016
Wakil 1 Koko Cici Jakarta 2016 @kocijakarta
runner-up 2 koko cici jakarta 2016
Wakil 2 Koko Cici Jakarta 2016 @kocijakarta
harapan 1 koko cici jakarta 2016
Harapan 1 Koko Cici Jakarta 2016 @kocijakarta
harapan 2 koko cici jakarta 2016
Harapan 2 Koko Cici Jakarta 2016 @kocijakarta
koko cici jakarta favorit 2016
Koko Cici Jakarta Favorit 2016 @kocijakarta
koko cici jakarta berbakat 2016
Koko Cici Jakarta Berbakat 2016 @kocijakarta

Media Tionghoa.INFO mengucapkan selamat kepada para pemenang Koko Cici Jakarta 2016. Semoga bisa menjadi teladan yang baik bagi generasi muda Tionghoa di Indonesia!

Sumber : Media Relation Koko Cici Jakarta; Intagram @kocijakarta

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

4 thoughts on “Koko Cici Jakarta 2016 Terpilih Siap Jadi Duta Untuk DKI Jakarta”
  1. Saya setuju sekali, memang sudah benar seharusnya semua orang boleh menjadi koko cici, gak harus etnis tionghoa.
    Tapi satu hal yang ingin saya kurang dari suka dari koko cici adalah mereka selalu berpakaian cheongsam, memang cheongsam adalah budaya tionghoa juga, tapi cheongsam aslinya dari budaya manchuria, sedangkan hampir semua etnis tionghoa di indonesia itu orang Han, akan lebih baik lagi kalau mereka menggunakan baju Hanfu, baju tionghoa yang merupakan nenek moyangnya kimono dan hanbok.

  2. Di lihat dari tampangnya. Koko Cici Jakarta 2016 sama sekali tidak mirip seperti orang Tionghoa.

    Begitu juga para peserta pria lainnya yang menjadi peserta calon Koko Cici Jakarta sudah terlihat jelas dari nama-nama dan tampangnya adalah orang-orang Non-Tionghoa.

    Agak aneh juga ya, kenapa ada banyak lelaki Non-Tionghoa yang minta dipasangkan dengan perempuan Tionghoa kemudian ikutan jadi peserta Koko Cici Jakarta 2016 ?

    Apakah sudah tidak ada lagi pria Tionghoa ? Kalau pria Tionghoa tidak mau menjadi peserta Koko Cici Jakarta kenapa harus dipaksakan wanita Tionghoa di dampingi oleh pria Non-Tionghoa ? Bukankah acaranya lebih baik ditiadakan saja ?

    Fenomena aneh ini mirip seperti acara Cap Go Meh Gotong Toapekong. Karena sudah semakin sedikit orang Tionghoa yang mau gotong-gotong Toapekong maka berbondong-bondonglah orang-orang Non-Tionghoa menjadi penggotong Toapekong di Kelenteng.

    Anehnya juga, para jemaah dan para pengurus Kelenteng juga semakin banyak yang Non-Tionghoa. Begitu juga yang melakukan ritual tarian Liong dan Barongsay di Kelenteng-Kelenteng Tionghoa malah mayoritas orang-orang Non-Tionghoa.

    Semakin menjadi aneh pula, mayoritas orang-orang Tionghoa malah semakin banyak yang beribadah di tempat-tempat Non-Tionghoa, seperti gereja, pura dan mesjid.

    Apabila para perempuan Tionghoa dikawini oleh orang-orang Non-Tionghoa maka dengan siapakah para lelaki Tionghoa akan menikah ?

    Semoga informasi di atas dapat menjadi renungan para orang-tua Tionghoa.

    =Tan=

    1. @Pak Pengamat : Mau bagaimana lagi. Aturan ajang pemilihan koko cici ini memang terbuka bagi siapa saja tanpa melihat identitas suku. So, sah-sah saja jika ada non Tionghoa yang menjadi pemenang. Yang utama, ybs wajib ikut MEMPELAJARI & MELESTARIKAN Tradisi dan Budaya Tionghoa, bukannya malah MENGHINDARI & MENGHUJAT BALIK. Jangan sampai gelarnya hanya formalitas saja untuk menunjukkan bahwa KECANTIKAN & KEGANTENGAN mereka diakui se-Jakarta, hehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?