Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Jika dilihat dari luar, wujud bangunan ini lebih mirip kuil Buddha; sampai Anda masuk ke dalam dan melihat nuansa Islami barulah anda akan menyadari bahwa tempat ini merupakan sebuah Masjid.
Masjid ini dibangun menghadap ke arah Mekkah yang terletak di arah barat. Tata letak ruangan Masjid ini simetris serta struktur bangunannya tersusun rapat.
Niujie Mosque; atau lebih dikenal dengan Ox Street Mosque (Hanzi : 牛街清真寺; Pinyin : Niú jiē qīngzhēnsì) merupakan Masjid paling bersejarah dan megah di Tiongkok.
Sejak zaman Dinasti Qing (1644-1911 M), pasar di sekitar lokasi Masjid terkenal dengan perdagangan daging sapi dan daging kambing. Nama Masjid ini sebenarnya adalah Lǐbàisì, yang diberikan oleh Kaisar Chenghua pada tahun 1474 Masehi; dan karena terletak di Jalan Sapi (Niu berarti sapi dan Jie berarti jalan), Masjid ini disebut Masjid Niujie sampai sekarang.
Masjid ini terletak di jalan Niujie, distrik Xuanwu, Beijing. Struktur fondasinya pertama kali dibangun pada masa Dinasti Liao tahun 996 Masehi.
Masjid ini telah memiliki sejarah panjang lebih dari 1000 tahun; di mana sepanjang waktu berjalan telah mengalami berbagai penambahan dan perluasan bangunan dan telah menyambut berbagai umat Muslim yang datang dari seluruh penjuru dunia untuk beribadah.
Masjid ini lebih banyak mengadopsi pola arsitektur Tiongkok yang telah banyak menggantikan pengaruh dari budaya Islam asli.
Meliputi area lebih dari 6000 meter², bangunan ini secara struktural dibangun berdasarkan model istana tradisional Tiongkok, namun mengadopsi dekorasi Arab yang khas, yaitu tidak adanya lukisan sosok manusia atau hewan di antara dekorasi tiang-tiang penyangga, dinding, jendela, pintu, atap, dsb; karena sosok-sosok tersebut dianggap hal yang tabu dalam Islam.
Gerbang masuk Qx Street Mosque sendiri berhadapan dengan tembok besar yang beralaskan marmer putih. Tembok panjang ini membentang hingga sepanjang 44 meter.
Serangkaian pahatan berupa ukiran kaligrafi Arab menghiasi dinding menggambarkan kebahagiaan dan keberuntungan. Setelah melewati pintu masuk, Anda akan dihadapkan dengan watching moon tower, sebuah bangunan heksagonal persegi enam dengan dua lantai; tingginya lebih dari 10 meter dan memiliki atap yang berlapis emas.
Menara ini biasanya digunakan oleh Imam untuk mengamati posisi bulan untuk memutuskan kapan bulan puasa Ramadhan dimulai dan berakhir, yaitu kapan waktunya umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa dan kapan selesainya.
Di depan menara terdapat gerbang peringatan yang melengkung dan ada sebuah dinding layar yang ditutupi dengan mural berukir. Setelahnya adalah ruangan sholat utama yang digunakan umat untuk beribadah.
Gerbang melengkung yang terdapat di ruang tersebut dihiasi dengan ukiran tulisan dari Alquran dan puisi ibadah. Beberapa teks ditulis dalam huruf Arab kuno Al-Kufi, yang jarang terlihat di Tiongkok.
Ruangan itu juga dihiasi dengan berbagai lukisan bunga, rangkaian manik-manik kaca berwarna; ini untuk memberikan kontribusi pada atmosfir ruangan agar terkesan suci dan sakral.
Islam memiliki sejarah yang panjang di Tiongkok. Pada awalnya diperkenalkan masuk ke Tiongkok pada masa Dinasti Tang (sekitar abad ke 7 Masehi) dan saat ini sekitar 1,7% dari total penduduk Tiongkok (1,35 miliar) menganut Islam; dan 1,77% dari total penduduk Beijing (11,5 juta) menganut Islam.
Masjid Ox Street tidak hanya menawarkan kesempatan untuk mengagumi bangunan yang benar-benar unik, tetapi juga untuk memperluas pengetahuan tentang posisi Islam dalam sejarah budaya Tiongkok. Masjid ini termasuk dalam daftar tempat wisata unggulan di Beijing.
Tips mengunjungi Masjid Ox Street : Gunakanlah pakaian yang pantas. Anda tidak akan diperkenankan untuk masuk jika Anda mengenakan celana atau rok pendek.
Sementara yang dapat masuk ke aula doa hanyalah umat Muslim saja. Beberapa lokasi di kompleks Masjid tidak terbuka untuk umum (dikutip dari : cina.panduanwisata.id)