Last Updated on 14 July 2020 by Herman Tan Manado
Kali ini penulis secara pribadi mau share info yang dirasa cukup bermanfaat. Memang tidak ada hubungannya dengan Tradisi & Budaya Tionghoa sendiri, tapi ini mungkin akan cukup berguna jika kita tanpa diduga berada dalam situasi darurat di dalam air. Ulasannya agak panjang karena mimin rangkum dari beberapa sumber, tapi cukup worth it untuk dibaca.
Bagi Anda yang TIDAK BISA berenang, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan air yang dalam pasti selalui dihantui kekhawatiran. Jatuh ke dalam sungai atau laut karena sebuah kecelakaan tanpa memiliki kemampuan berenang akan menjadi mimpi buruk. Banyak kasus orang yang harus kehilangan nyawa karena tenggelam akibat tidak mampu berenang atau kelelahan.
Namun ternyata ada teknik untuk bertahan dalam air bagi yang tidak bisa berenang. Teknik ini disebut dengan “UITEMATE” yang berarti “mengambang dan menunggu” yang dicetuskan oleh Profesor Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka, Jepang.
Teknik Uitemate membantu kita untuk menghemat energi dan lebih mudah bernafas. Inti dari teknik ini adalah tidak memaksakan diri untuk berenang, cukup mengambang seperti daun di atas air.
Latar Belakang
Banyak korban tenggelam saat jatuh ke dalam air berpakaian lengkap, dan karenanya penting bagi kita untuk mengetahui cara agar tetap bisa mengambang di permukaan dengan kondisi tersebut. Saat seseorang jatuh ke dalam air, reaksi spontan adalah berusaha untuk berenang walaupun ternyata ia tidak pandai berenang.
Dengan spontan korban juga akan melambai-lambaikan tangannya sambil berteriak minta tolong, tangan yang mengarah ke atas sebenarnya malah akan membuat korban menjadi semakin mudah tenggelam.
Bahkan dalam banyak kasus, seseorang yang terjebak di air akan mencoba dirinya untuk tetap berdiri tegak dengan hanya kepala yang berada di atas permukaan air, seluruh tubuh akan tenggelam jika orang tersebut mencoba untuk menarik perhatian penyelamat dengan melambaikan tangan. Skenario terburuknya, orang tersebut akan mati tenggelam dalam hitungan beberapa menit.
Contoh Kasus Yang Menggunakan Teknik Uitemate ini
Pada 2008, di Kobe lima orang tenggelam di sungai Toga ketika hujan badai, seorang anak SD dapat diselamatkan karena ia bertahan hidup dengan cara memeluk tas ransel-nya. Para ahli mengatakan, seseorang dapat dengan mudah mengapung di permukaan air seperti layaknya Berang-berang, dengan hanya memegang sesuatu seperti botol plastik kosong.
Peristiwa menakjubkan lainnya terjadi saat Jepang dihantam Tsunami pada 11 Maret 2011, murid-murid SD di Prefektur Miyagi selamat dari tenggelam karena menggunakan teknik Uitemate. Saat gempa terjadi, mereka dievakuasi ke gedung olahraga, namun tak lama kemudian mereka terjebak air tsunami yang masuk kedalam gedung dan air makin lama makin meninggi.
Ketika bencana berlalu, para rewalan dibuat takjub saat masuk ke dalam gedung tersebut, tak ada satu pun murid yang tewas tenggelam. Seorang guru mengatakan mereka selamat karena menggunakan teknik Uitemate untuk mengapung. Kebetulan teknik ini telah dipelajari pada saat pelajaran renang.
Teknik ini memang telah diajarkan di seluruh Sekolah Dasar di Jepang. Profesor Hidetoshi Saito adalah orang yang mencetuskan ide ini dan ia mulai mempolulerkannya pada tahun 2000. Ia mendapatkan ilham ketika melihat daun yang mengapung di air.
Saat ini teknik Uitemate gencar di kampanyekan ke seluruh Dunia, terutama wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Cara Melakukan teknik Uitemate :
1. Apungkan tubuh seperti tidur terlentang.
2. Biarkan wajah menatap keatas untuk memastikan kita tetap bisa bernafas.
3. Rentangkan tangan dan kaki.
4. Jika kamu menggunakan sepatu, biarkan sepatu tersebut tetap terpasang karena bisa membantumu tetap mengapung.
5. Jika kamu menemukan botol kosong, gunakan botol tersebut untuk didekapkan di atas dadamu.
6. Tunggu sampai bala bantuan datang. Jangan bergerak yang akan semakin menghabiskan tenagamu, apalagi bagi yang tidak tahu berenang sama sekali.