Last Updated on 26 December 2022 by Herman Tan

Aktivitas masyarakat di Beijing mulai normal. Hal ini dapat dilihat dari situasi lalu lintas dan transportasi umum di ibu kota Tiongkok itu, yang sejak Senin, 19 Desember 2022 sudah mulai padat.

Pemandangan tersebut jauh berbeda dengan situasi 2 pekan sebelumnya, saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang menyebabkan banyak warga tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah, karena terinfeksi saluran pernapasan atas.

“Beijing akan membatalkan aturan2 untuk memulihkan kegiatan produksi dan aktivitas masyarakat sesegera mungkin,” kata juru bicara Pemerintah Kota Beijing kepada pers, Senin (19/12).

Selain menghapus persyaratan hasil tes PCR negatif Covid-19 sebanyak 3 kali dalam 3 hari bagi orang2 yang hendak bepergian ke Beijing, aturan tersebut juga berlaku bagi mereka yang bekerja di kalangan industri non-impor, buruh pabrik, agen properti, layanan akomodasi, perpustakaan, museum, galeri seni, dan objek wisata.

Bar, karaoke, kafe, dan pusat kebugaran (gym) juga mencabut persyaratan hasil tes PCR bagi para pengunjung.

Makan dan minum di dalam restoran, hotel, tempat pelatihan, dan tempat perjamuan lainnya juga segera diizinkan.

Otoritas Beijing juga mengumumkan kebijakan perawatan pasien positif Covid-19 di rumah, dan baru boleh kembali bekerja setelah tidak ada gejala flu selama 7 hari, tanpa perlu dibuktikan dengan hasil tes PCR atau antigen.

Pelonggaran kebijakan ini dikarenakan pada 7 Desember 2022 (±3 tahun pasca awal pandemi Covid), Tiongkok secara resmi menganggap Covid-19 varian Omicorn sebagai flu biasa, yang dapat diobati dan sembuh tanpa perlu perawatan khusus di rumah sakit.

Beijing juga menambah klinik pengobatan flu dari 94 unit menjadi 1.263 unit, serta menginstruksikan pabrik farmasi untuk meningkatkan produksi 20 jenis obat2an terkait Covid-19 hingga 3x lipat dari kapasitas normal. 4 perusahaan antigen juga diminta meningkatkan kapasitas produksinya hingga 8 juta set/hari.

Pasien Covid di Tiongkok Boleh Karantina Mandiri di Rumah, Tapi dengan Syarat…

Baca juga : Konjen Tiongkok Optimis Penerbangan Langsung ke Bali Bakal Segera Dibuka

Pemerintah Tiongkok mengizinkan pasien positif Covid-19 untuk menjalani karantina mandiri di rumah dengan syarat tertentu, menurut 2 sumber yang akrab dengan ketentuan itu kepada Reuters.

Sejumlah aturan lainnya terkait Covid-19 akan diumumkan dalam beberapa hari kedepan, katanya.

Tidak semua kasus positif Covid-19 akan diizinkan dikarantina di rumah tanpa syarat, kata salah satu sumber. Menurutnya, perempuan hamil, kaum lansia dan orang dengan penyakit bawaan (komorbid) harus memenuhi sejumlah syarat untuk isolasi di rumah.

Kontak erat pasien kasus Covid-19 juga akan diperbolehkan karantina di rumah, jika kondisi lingkungan rumah/apartemen memungkinkan, katanya.

Sumber kedua mengatakan, pihak otoritas juga akan meningkatkan tes antigen, namun akan mengurangi frekuensi tes massal dan tes asam nukleat yang selama ini rutin digelar.

Tiongkok Diprediksi Pulih dari Pandemi Pada Pertengahan 2023

Baca juga : Tiongkok Mulai Buka Berbagai Rute Penerbangan Internasional

Pakar ternama penyakit menular saluran pernapasan atas, Profesor Zhong Nanshan, memperkirakan wilayah selatan Tiongkok bakal pulih dari pandemi Covid-19 pada pertengahan tahun 2023.

Namun sebelum itu, wilayah yang menjadi pintu masuk arus kedatangan internasional tersebut diprediksi bakal mengalami puncak gelombang kasus Covid-19 pada awal tahun 2023, kata Zhong kepada pers, Sabtu (10/12).

Peneliti senior tersebut bersama timnya yang baru menyelesaikan penilaian terhadap perkembangan Covid-19 varian terbaru itu, mengingatkan akan pentingnya pencegahan tingkat keparahan yang disebabkan oleh virus, yakni dengan menggalakkan vaksinasi.

Menurutnya, biasanya dibutuhkan waktu 2 minggu bagi vaksin untuk bekerja secara efektif dalam upaya mencegah meluasnya penularan selama musim mudik liburan Tahun Baru Imlek (jatuh pada 22 januari 2023).

Zhong juga menganggap varian Omicron tidak mengerikan, karena 99% kasus dapat disembuhkan dalam tempo 7 hingga 10 hari.

Dengan menganalisis kasus serupa di beberapa kota besar di Tiongkok, Zhong juga mengungkapkan bahwa tingkat keparahan Omicron kurang dari 1%.

Walau begitu, dia mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir, kecuali patogen yang berkurang drastis. “Inilah tren masa depan evolusi virus corona,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tidak tepat menggunakan tingkat kematian dari negara lain, untuk memperkirakan ratusan ribu orang akan meninggal di daratan Tiongkok akibat gelombang kasus terakhir.

“Saya tidak percaya hal itu akan terjadi. Tingkat vaksinasi di Tiongkok daratan per 1 Desember 2022 telah mencapai 68,86%. Memang ini tidak cukup, tetapi mampu mencegah kematian dalam skala besar,” katanya.

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?