Last Updated on 14 July 2020 by Herman Tan

Masih di kota Datong China, tidak jauh dari Heng Mountain, terdapat tempat wisata terkenal lainnya yaitu Hanging Monastery Temple ( Xuankongsi ). Letaknya di bawah Hengshan tunnel yang kita lewati sewaktu menuju ke Heng Mountain.

Dari namanya aja hanging, berarti temple ini dibangun dengan ketinggian sekitar 50 meter dari permukaan tanah di tebing lembah Jinlong di kaki gunung Hengshan, 65 km tenggara Datong, sehingga terlihat menggantung di dinding tebing gunung. Tiket masuknya RMB 124 ( Rp. 207.700 ) per orang, lumayan mahal juga yah.

hanging monastery 01

Kenapa temple nya dibangun di atas tebing? Ternyata karena ada alasan tertentu seperti misalnya menghindari bencana banjir, terhindar dari angin dan salju, terhindar dari kerusakan akibat sinar matahari dalam waktu yang lama, dan juga terhindar dari suara bising, karena di atas bukit itu diyakini akan sunyi senyap tanpa gangguan suara. Beginilah penampakannya setelah di close up.

hanging monastery 02

Untuk mencapai temple, kita akan melewati jembatan dan sungai kecil dengan view ke arah bukit.

hanging monastery 03

Ada sekitar 40 bangunan dan 80 patung yang terbuat dari tembaga, besi, tanah liat dan batu. Mulai dari pintu masuknya udah terlihat patung2 ciri khas China.

hanging monastery 04

Hanging temple merupakan satu2nya kuil di China dimana terdapat 3 aliran agama yaitu Budha, Taoisme dan Confusianisme dapat hidup berdampingan di tempat ini, yang mana jarang terjadi di dunia ini.

hanging monastery 05

Hanging Monastery dibangun tahun 491 ( Hmmm…berarti udah sekitar 1500 an tahunn nihh!). Kayu2nya sih udah mulai terlihat retak-retak, tapi hebat saat ini masih terlihat kuat.

hanging monastery 06

Kuilnya benar-benar terlihat seperti menempel ke bukit.

hanging monastery 07

Pemandangan dari atas temple ini sangat bagus…tampak gunung dan bukit di kanan kirinya.

hanging monastery 08

Jadi bila anda mempunyai kesempatan untuk berwisata ke Datong, jangan lewatkan tempat unik yang satu ini. Selamat berwisata!

By Yance Chendana

Mommy 2 anak yang tidak mau menjadi emak-emak biasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?