Last Updated on 29 July 2020 by Herman Tan

36 Strategi Perang (Hanzi : 三十六计; Pinyin : San Shi Liu Ji), atau “Thirty-Six Strategies” merupakan salah satu kitab yang berasal dari jaman Tiongkok kuno, yang membahas tentang strategi2 perang dalam bidang kemiliteran.

Karya 36 Strategi Perang ini sangat terkenal, dan telah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa, serta banyak diterapkan oleh para pebisnis untuk memenangi kompetisi persaingan dalam dunia usaha.

Istilah 36 Strategi pertama kali muncul pada kitab Nan Qi Shu (南齐书) pada masa Dinasti Song (960 – 1279) yang menceritakan tentang strategi perang yang dipergunakan oleh seorang Jenderal terkenal bernama Tan Dao Ji (檀道濟). Saat itu, beliau mengalami kesulitan  dalam menyerang Negara Wèi. Makanan dibakar oleh lawan, sehingga pasukan Dinasti Song kekurangan ransum.

Kemudian Jenderal Tan memerintahkan untuk mundur, dengan menggunakan beberapa “strategi mundur” untuk mengelabui lawannya.

Tidak ada yang bisa memastikan apakah karya yang berisi 36 Strategi ini sudah ada semenjak Dinasti Song. Tetapi yang bisa dipastikan adalah istilah 36 Strategi ini pernah muncul dalam kitab “Nan Qi Shu” dan pada Dinasti Song juga terdapat kalimat “Dalam 36 Stategi, mundur merupakan pilihan terbaik” karya Hui Hong, dengan bukunya yang berjudul “Leng Zhai Ye Hua”.

36 Strategi ini sering juga dikaitkan dengan “Kitab Seni Perang” karya Sun Tzu (孙子) yang mungkin tidak terlalu benar, karena Sun Tzu hidup pada Periode Musim Semi dan Gugur, sedangkan kitab ungkapan2 (Cheng Yu) yang dipergunakan dalam kitab “36 Strategi” kebanyakan munculnya setelah periode tersebut.

Pada umumnya, banyak yang beranggapan bahwa karya “36 Strategi Perang” ini merupakan kumpulan dari 36 ungkapan bahasa (Cheng Yu) sekitar tahun 1600-an, pada masa2 Dinasti Ming dan Dinasti Qing.

Kisah-kisah dalam Karya 36 Strategi ini diambil dari sejarah pada Periode Musim Semi dan Gugur (春秋; Chun Qiu) sekitar tahun 771 – 476 SM dan Periode Negara-Negara Berperang (战国; Zhan Guo) sekitar tahun 475 – 221 SM, Dinasti Qin (221 – 207 SM), Dinasti Han (202 SM – 220 M) hingga akhirnya pada Jaman Tiga Kerajaan (三国; San Guo) sekitar tahun 220 – 280.

Mengapa Angka 36?

Menurut Kitab Perubahan (易经; Yi Jing; atau I Ching) berasal dari Dinasti Zhou sekitar abad ke-9 SM), kitab kuno yang berisi ramalan teks tertua Tiongkok, angka 6 dan 8 merupakan angka “Yin” atau angka gelap (hitam). Sementara angka 36 merupakan hasil dari 6 x 6, sehingga sangat cocok jika digunakan sebagai siasat, taktik ataupun strategi dalam peperangan.

Kita 36 Strategi Perang ini dibagi menjadi 6 kelompok strategi, yang masing2 kelompok terdiri dari 6 strategi. Strategi2 yang terdapat dalam karya “36 Strategi Perang” ini bukan saja dipakai dalam peperangan, tetapi bisa juga digunakan pada jaman modern sekarang ini.

36 Strategi sering dipakai untuk memenangi kompetisi dalam dunia bisnis. Para pebisnis mempelajarinya, dan melakukan penyusunan strategi sesuai dengan kondisi bisnis yang dihadapinya untuk bersaing dengan lawan bisnisnya, sehingga mereka selalu berada di depan lawan bisnisnya.

Berikut 36 Strategi yang diklasifikasikan menjadi 6 kelompok strategi :

Kelompok I – Strategi Pemenangan Perang : Sheng Zhan Ji (胜战计)

Kelompok strategi pemenangan ini dipakai jika kita memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan kekuatan lawan, serta adanya perhitungan dan perencanaan yang matang untuk mendapatkan kesempatan menang yang besar.

1. 瞒天过海 (Mán tiān guò hǎi) : Mengarungi laut dengan muslihat.
2. 围魏救赵 (Wéi Wèi jiù Zhào) : Mengepung Negara Wei untuk menolong Negara Zhao.
3. 借刀杀人 (Jiè dāo shā rén) : Membunuh orang dengan pisau pinjaman.

4. 以逸待劳 (Yǐ yì dài láo) : Menunggu kelelahan musuh dengan kesabaran.
5. 趁火打劫 (Chèn huǒ dǎ jié) : Merampok ketika terjadi kebakaran.
6. 声东击西 (Shēng dōng jī xī) : Membuat keributan di barat untuk menyerang timur.

Kelompok II – Strategi berhadapan dengan Musuh : Di Zhan Ji (敌战计)

Kelompok strategi ini dipakai saat berhadapan langsung dengan musuh. Untuk memenangi peperangan dalam kondisi ini, harus meningkatkan kekuatan pasukan dan berusaha untuk mengurangi kekuatan lawan.

1. 无中生有 (Wú zhōng shēng yǒu) : Meciptakan sesuatu dari sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
2. 暗渡陈仓 (An dù chén cāng) : Diam-diam melewati jalur tersembunyi Chen Cang.
3. 隔岸观火 (Gé àn guān huǒ) : Memperhatikan Kebakaran dari seberang sungai.

4. 笑里藏刀 (Xiào lǐ cáng dāo) : Pisau yang tersembunyi dalam senyuman.
5. 李代桃僵 (Lǐ dài táo jiāng) : Menggantikan buah plum dengan buah persik.
6. 顺手牵羊 (Shùn shǒu qiān yang) : Sambil lalu menuntun kambing.

Kelompok III – Strategi Penyerangan : Gong Zhan Ji (攻战计)

Inti dari strategi penyerangan ini adalah “menyerang hati”. “Menyerang Hati” merupakan prioritas utama, menyerang kota adalah prioritas terakhir. Perperangan Hati merupakan yang utama, perperangan dengan kekuatan pasukan adalah prioritas terakhir.

1. 打草惊蛇 (Dá cǎo jīng shé) : Memukul rumput untuk menakutkan ular.
2. 借尸还魂 (Jiè shī huán hún) : Meminjam mayat orang lain untuk lahir kembali.
3. 调虎离山 (Diào hǔ lí shān) : Memancing harimau untuk pergi dari gunungnya.

4. 欲擒故纵 (Yù qín gū zòng) : Melepaskan musuh untuk ditangkap kembali.
5. 抛砖引玉 (Pāo zhuān yǐn yù) : Melemparkan batu bata untuk menggoda kedatangan batu giok.
6. 擒贼擒王 (Qín zéi qín wáng) : Untuk menangkap kumpulan penjahat, tangkap dulu pemimpinnya.

Kelompok IV – Strategi Membingungkan Lawan : Hun Zhan Ji (混战计)

Kelompok strategi ini ini digunakan untuk membingungkan lawan supaya lawan tidak mengetahui apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh kita.

1. 釜底抽薪 (Fǔ dǐ chōu xīn) : Mengambil kayu bakar dari bawah kuali masak.
2. 混水摸鱼 (Hún shuǐ mō yú) : Menangkap ikan dalam air yang keruh.
3. 金蝉脱壳 (Jīn chán tuō qiào) : Meloloskan diri bagaikan ulat sutera yang lepas dari kulitnya.

4. 关门捉贼 (Guān mén zhuō zéi) : Menutup pintu untuk menangkap pencuri.
5. 远交近攻 (Yuǎn jiāo jìn gōng) : Bersahabat dengan yang jauh, dan menyerang yang dekat.
6. 假道伐虢 (Jiǎ dào fá Guó) : Pura-pura meminjam jalan untuk menyerang Guo.

Kelompok V – Strategi Persamaan Kekuatan : Bing Zhan Ji (并战计)

Kelompok strategi ini digunakan pada saat kekuatan kita sama dengan kekuatan musuh. Tak ada satupun pihak yang saling mengungguli.

1. 指桑骂槐 (Zhǐ sāng mà huái) : Menunjuk “pohon murbei” dan memarahi “pohon pagoda”.
2. 偷梁换柱 (Tōu liáng huàn zhù) : Mengganti balok dengan kayu yang kualitas rendah.
3. 假痴不癫 (Jiǎ chī bù diān) : Berpura-pura bodoh tetapi sebenarnya tidak.

4. 上屋抽梯 (Shàng wū chōu tī) : Memindahkan tangga setelah musuh memanjat.
5. 树上开花 (Shù shàng kāi huā) : Meletakkan bunga palsu di atas pohon.
6. 反客为主 (Fǎn kè wéi zhǔ) : Merubah posisi tamu menjadi tuan rumah.

Kelompok VI – Strategi Kekalahan Perang : Bai Zhan Ji (败战计)

Kelompok Strategi ini dipergunakan saat Kekuatan Lawan jauh lebih besar dari kita, dan boleh dikatakan kekalahan sudah didepan mata, serta banyak kemungkinan yang tidak memihak ke kita yang akan terjadi.

Tetapi Namanya perperangan maupun persaingan, kalah dan menang merupakan hal yang biasa. Oleh karena itu, kita harus tetap bersemangat dan tidak menyerah diri begitu saja. Diharapkan suatu hari nanti, kita akan kembali dan memenangi perperangan ataupun persaingan ini.

1. 美人计 (Měi rén jì) : Siasat memanfaatkan kecantikan wanita.
2. 空城计 (Kōng chéng jì) : Siasat kota kosong.
3. 反间计 (Fǎn jiàn jì) : Siasat adu domba dengan menggunakan mata-mata musuh.

4. 苦肉计 (Kǔ ròu jì) : Siasat melukai diri sendiri.
5. 连环计 (Lián huán jì) : Siasat menggabungkan serangkaian strategi.
6. 走为上计 (Zǒu wéi shàng jì) : Ketika (jalan) mundur merupakan pilihan terbaik.

Sumber referensi : dinaviriya.com

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?