Last Updated on 27 August 2020 by Herman Tan

Makam Dinasti Ming (Hanzi : 明十三陵; pinyin : Míng Shísān Líng) adalah kompleks makam kekaisaran, dimana ke-13 kaisar dari Dinasti Ming berserta para permaisuri & selirnya dimakamkan.

Kompleks makam ini dibangun berdasarkan prinsip “memperlakukan orang mati laiknya orang yang masih hidup”, dimana bangunan2 yang didirikan dalam kompleks makam didasarkan pada arsitektur istana yang sesungguhnya.

Lokasi situs yang dipilih dengan cermat menurut Fengshui (geomansi) Tiongkok, kompleks makam dikelilingi oleh pegunungan di 3 sisi, dan sebuah sungai yang mengalir di dekatnya. Pada tahun 2003, area Makam Dinasti Ming ini telah terdaftar oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

Situs yang terletak di distrik Changping Beijing, ini menawarkan wawasan tentang kehidupan jaman kekaisaran Dinasti Ming( 明朝; Ming Chao; 1368-1644), berupa singgasana batu, berbagai patung manusia dan hewan yang berukuran asli, serta bukti budaya dan tradisi Tiongkok lainnya.

Selama jaman dinasti Ming, kompleks makam ini  TERLARANG bagi rakyat biasa, yang penyusupnya bisa dijatuhkan hukuman mati.

A. Sejarah Makam Ming

13 Makam Dinasti Ming di Beijing

Terdapat 3 makam dapat diakses oleh publik

Objek wisata yang populer disana :  Istana bawah tanah, singgasana batu, proses penggalian, patung manusia dan hewan yang berukuran asli, lokasi ini mewakili kekaisaran bersejarah jaman Dinasti Ming, dengan lingkungan hijau dan penjelajahan alamnya.

Makam Dinasti Ming memiliki tempat dalam sejarah Tiongkok, dimana lokasi ini menjadi tempat dimana 13 dari 16 kaisar Dinasti Ming dimakamkan, bersama dengan istri (permaisuri) dan selir2 mereka, termasuk sang pendiri dinasti, Zhu Yuanzhang.

Pembangunan makam yang pertama dimulai pada tahun 1409 oleh kaisar ke-3 dinasti Ming, Kaisar Yongle (1360-1424). Makam2 berikutnya dibangun disetiap sisi dari makam yang pertama, dan semua makam berbagi jalan yang terletak di tengah2 area kompleks. Jalan itu dikenal sebagai Jalan Suci.

Sementara makam kaisar terakhir, Kaisar Chongzhen, terletak di sebelah barat daya kompleks makam, yang dimaksudkan untuk “menemani” para selir. Ubin dan arsitektur dalam kompleks makam ditambahkan oleh Kaisar Shunzhi (1638–1661) dari Dinasti Qing.

13 makam Dinasti Ming di Beijing ini adalah :

1. Changling (makam Kaisar Yongle; given name 朱棣 Zhu Di)
2. Xianling (makam Kaisar Hongxi; given name 朱高熾 Zhu Gaozhi)
3.  Jingling (makam Kaisar Xuande; given name 朱瞻基 Zhu Zhanji)

4. Yuling (makam Kaisar Zhengtong; given name 朱祁鎮 Zhu Qizhen)
5. Maoling (makam Kaisar Chenghua; given name 朱見深 Zhu Jianshen)
6. Tailing (makam Kaisar Hongzhi; given name 朱祐樘 Zhu Youzheng)

7. Kangling (makam Kaisar Zhengde; given name 朱厚㷖 Zhu Houzhao)
8. Yongling (makam Kaisar Jiajing; given name 朱厚熜 Zhu Houzong)
9. Zhaoling (makam Kaisar Longjing; given name 朱載坖 Zhu Zaiji, 朱載垕 Zhu Zaihou)

10. Dingling (makam Kaisar Wanli; given name 朱翊鈞 Zhu Yijun)
11. Qingling (makam Kaisar Taichang; given name 朱常洛 Zhu Changluo)
12. Deling (makam Kaisar Tianqi; given name 朱由校 Zhu Youjiao)
13. Siling (makam Kaisar Chongzhen; given name 崇禎 Zhu Youjian)

Baca juga : Zaman Kekaisaran Zhu Yuan Zhang

Adapun 3 makam dari Kaisar Dinasti Ming yang lain, yang tidak berada di kompleks ini adalah :

• Makam Kaisar Hongwu (朱元璋; Zhu Yuanzhang), founding father / pendiri Dinasti Ming, berada di Ming Xiaoling Maosoleum, kota Nanjing, Jiangsu,

• Makam Kaisar Jianwen (朱允炆; Zhu Yunwen), Kaisar ke-2 Dinasti Ming, yang menurut berbagai catatan sejarah mengatakan bahwa (1) tewas terbakar di Istananya, (2) melarikan diri ke wilayah Asia Tenggara, atau (3) menyepi dan menjadi Taoist dengan nama Zhan Biyun (詹碧云).

• dan Makam Kaisar Jingtai (朱祁鈺; Zhu Qiyu), Kaisar ke-7 Dinasti Ming, yang menurut catatan sejarah beliau dibunuh oleh para kasim istana (atas perintah Kaisar Zhu Qizhen, saudaranya), dan dikuburkan bersama selir-selirnya di pinggiran barat kota Beijing, dan dimakamkan laiknya seorang pangeran daripada seorang Kaisar.

Dari 13 makam, hanya makam Changling, Zhaoling, dan Ding Ling yang terbuka untuk umum. Semua pengunjung yang memasuki Makam Ming harus melalui sebuah jalan setapak, yang dinamakan Jalan Suci.

B. Jalan Suci (神道; Shendao)

Para pengunjung (turis) yang memasuki kompleks 13 makam harus melalui “Jalan Suci” atau “Jalan Roh” sepanjang 7 kilometer.

Inilah “Jalan Suci” yang dimaksud, dimana di kedua sisinya terdapat patung2 hewan dan manusia

Jalan itu mengingatkan pada wisatawan akan kepemimpinan yang bersejarah dari dinasti Ming. Nama Jalan Suci berarti berjalan ke surga, dan menurut kepercayaan China, ketika lahir, seorang Kaisar akan turun dari surga, dan kembali melalui jalan setapak ketika meninggal. Kaisar disebut pula sebagai Putra Surga / Putra Langit.

Jalan setapak ini dimulai dari memorial batu gapura, dan berakhir di gerbang Mausoleum Changling. Wisatawan yang berjalan di sepanjang area makam akan menikmati berbagai fitur, termasuk Great Red Gate, Shengde Stone Memorial Archway, dan Stele Pavilion. Atraksi utama lainnya, termasuk Gerbang Naga dan Phoenix dan Jembatan Lima lengkung.

Jalan ini menghubungkan tiap makam, dimulai dari arah selatan, menuju sebuah gerbang makam pertama, kaisar Yongle Changling.

Bersama dengan berbagai patung batu yang berukuran besar, mengingatkan wisatawan akan kebesaran dari Dinasti Ming, yang diatur dengan rapih dari Selatan ke Utara.

Jalan suci menuju kompleks makam 13 Kaisar Ming

Patung-patung batu besar yang berjejer di kedua sisi jalan ini berjumlah 36, masing2 18 di setiap sisinya. Patung2 yang berukuran ±30 meter kubik ini terdiri dari patung manusia (yang berjumlah 12) dan patung hewan berukuran besar (yang berjumlah 24), antara lain gajah, unta. dan hewan2 mitologi Tiongkok, seperti Bixie dan Qilin (menyerupai singa).

Patung2 ini menyimbolkan bahwa para kaisar juga masih berkuasa, bahkan setelah kematian.

Sebuah jalan yang menghubungkan tiap makam dimulai dari arah selatan menuju sebuah gerbang makam kaisar pertama, Yongle Changling. Sementara makam2 kaisar yang lain, semuanya disusun di bagian timur dan barat situs makam pertama.

Baca juga : Dinasti Ming, Dinasti Dari Suku Han Tiongkok Terakhir

C. Berjalan-Jalan di Area Kompleks 13 Makam Kaisar Ming

Menara Jiwa di kompleks makam Changling

Terletak di lahan seluas 120 kilometer persegi, Makam Ming cocok untuk berjalan-jalan di alam, menawarkan pepohonan hijau yang indah, perbukitan, dan danau kecil. Setiap makam di kompleks ini dibangun sesuai dengan aturan dasar Fengshui, yang menempatkan bangunan selaras dengan keadaan lingkungan di sekitarnya.

Pemandangan berupa pegunungan alami, seperti Bukit Jinshan di area makam juga menarik bagi banyak pengunjung.

1. Changling – Makam Kaisar Yongle

Changling adalah tempat peristirahatan terakhir dari Kaisar Dinasti Ming ke-3, Zhu Di. Dia menamai era pemerintahannya Yongle, yang secara harafiah berarti “sukacita abadi”, dan karenanya dikenal sebagai Kaisar Yongle. Dia memerintah mulai tahun 1402 hingga 1422.

Makam Changling (长岭) adalah yang terbesar dari 13 makam Ming, dan cocok untuk diakses semua orang (wisatawan), termasuk yang memiliki masalah lutut, atau yang berada di atas kursi roda. Makam ini terletak di bawah Tianshou Shan (Gunung Panjang Umur).

Meskipun tidak sepenuhnya digali, makam ini menawarkan pengalaman hebat bagi para pengunjung, terutama di aula besarnya yang terletak di bawah tanah.

Patung Kaisar Yongle

Changling adalah satu-satunya makam di kompleks yang telah digali untuk penelitian ilmiah, dan memiliki lebih dari 3.000 artefak berharga yang telah ditemukan. Banyak pengunjung dari makam ini yang juga tertarik pada pilar pohon cedar di aula (saat melewati halaman pertama). Pohon-pohon ini konon dikatakan berasal dari Nepal.

Di dalam aula ini juga terdapat tempat untuk pameran batu giok dan permata –  yang beberapa diantaranya digali dari makam Dingling. Makam ini telah digali sedemikian rupa, sehingga memungkinkan untuk mencapai ruang utama dari makam itu sendiri.

Pembangunan makam dimulai pada tahun ke-7 masa pemerintahannya, dan membutuhkan waktu 5 tahun untuk diselesaikan. Sementara pembangunan dari aulanya sendiri dimulai pada tahun 1409 hingga 1427. Tata ruang dari makam Changling sendiri mengikuti pola makam Xiaoling, mausoleum kaisar Ming pertama yang berlokasi di Nanjing.

Struktur yang berjalan di sepanjang poros tengah adalah: Gerbang Depan ke makam, the Gate of Eminent Favor, the Hall of Eminent Favor, Gerbang Naga dan Phoenix, Menara Jiwa, dan Gundukan Bumi yang Dilingkari Dinding, di mana Hall of Eminent Favor adalah yang paling penting dan mengesankan.

Gerbang Depan ke makam, Gerbang Bantuan Utama, Aula Bantuan Unggulan, Gerbang Naga dan Phoenix, Menara Jiwa dan Gundukan Bumi yang Dilingkari Dinding, di mana Aula Utama Terkemuka Bantuan adalah yang paling mengesankan dan penting.

Aula ini mencakup 1.956 meter persegi , hampir seukuran dengan Hall of Supreme Harmony di Kota Terlarang, tetapi kualitas arsitekturnya lebih tingi, karena semua kolom dan balok dari atap terbuat dari kayu cedar china (nanmu), kayu lunak berkualitas tinggi yang tahan lama.

32 pilar besar setinggi 12,58 meter di aula masing-masing terbuat dari batang pohon nanmu utuh. Kayu berharga ini berasal dari provinsi Sichuan, Hubei, Henan, dan Jiangxi, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer dari Beijing. Dikatakan bahwa butuh sekitar 5 tahun hanya untuk mengangkut batang pohon yang sangat besar ini.

Skala proyek bersejarah ini jarang terlihat di bagian lain dunia.

Aula Changling sendiri terakhir direstorasi pada akhir tahun 1950-an, dimana merupakan gedung tertua di kompleks makam. Upacara untuk para Kaisar diselenggarakan di tempat ini sampai tahun 1924, ketika Kaisar Tiongkok terakhir, Puyi, diasingkan.

2. Dingling – Makam Kaisar Wanli

Makam Dingling

Dingling (定陵) atau ‘Makam Tetap’ menawarkan sejumlah atraksi bagi pengunjung, termasuk singgasana batu, istana bawah tanah, dan kotak merah yang digunakan sebagai peti mati untuk mengubur para kaisar. Dingling adalah situs objek wisata yang bagus untuk mereka yang suka berjalan kaki dan menjelajahi alam.

Sebelum mengakses makam, seseorang harus berjalan sekitar 15 menit dari pintu masuk makam Dingling. Atraksi-atraksi situs bawah tanah diakses melalui 8 jalan panjang yang menuruni tangga. Meskipun banyak pengunjung yang ingin mengakses ketiga makam sekaligus pada hari yang sama, namun tampaknya itu agak suli,t karena ketiga makam ini terletak saling berjauhan.

Dingling adalah makam Kaisar ke-13 dari Dinasti Ming, Zhu Yijun. Dia dikenal sebagai Kaisar Wanli (yang secara harafiah berarti ‘Banyak Pengalaman’) setelah memproklamirkan dirinya sendiri dari masa pemerintahannya. Dia memerintah kerajaan besarnya selama 48 tahun, dimana ini  merupakan pemerintahan terlama dalam sejarah Dinasti Ming.

Dokumen-dokumen sejarah mengungkapkan bahwa total biaya untuk  pembangunan makam itu mencapai lebih dari 8 juta tael (setara berat 300 ton perak), yang kira2 setara dengan seluruh pendapatan pajak selama 2 tahun pemerintah saat itu.

Dingling adalah makam terbesar ketiga di kompleks Makam Ming, setelah Changling dan Yongling. Namun, dekorasi makamnya yang indah melebihi keduanya. Sebagian besar struktur di atas tanah telah menghilang, kecuali Menara Jiwa. Ini adalah bangunan megah yang seluruhnya terbuat dari batu dan bata, yang mungkin menjelaskan mengapa bangunan itu bertahan selama berabad-abad.

Tampak bagian dalam dari Makam Dingling

Sejauh ini, Dingling adalah satu-satunya yang telah sepenuhnya dibuka untuk eksplorasi arkeologis. Istana bawah tanah sedalam 27 meter (dibawah tanah) dengan total luas lantai 1.195 meter persegi. Makam ini terdiri dari 5 ruang : ruang depan, ruang pusat, ruang belakang, dan 2 ruang tambahan (paviliun) yang terletak di kedua sisi ruang pusat.

Semua kamar ini dibangun dari batu, tanpa menggunakan balok atau kolom kayu.

Ruang belakang adalah yang terbesar, dan paling penting di istana bawah tanah. Panjangnya 30 meter, tinggi 9,5 meter, dan lebar 9 meter, dimana ruang ini berisi 3 peti mati (yang terbesar di tengah adalah untuk kaisar, dan yang lebih kecil untuk para permaisuri).

Selain peti mati, juga terdapat 26 kotak kayu yang dipernis merah, yang berisi 3.000 atau lebih berbagai benda pemakaman yang berharga.

Dari barang-barang yang telah ditemukan, mahkota emas dan mahkota phoenix adalah yang paling menakjubkan. Mahkota emas yang dirajut dengan filamen emas yang sangat halus, serta memiliki hiasan 2 naga yang bermain dengan mutiara di atasnya.

Mahkota phoenix yang indah dikenakan oleh permaisuri, hanya pada upacara2 besar atau acara2 khusus. Satu mahkota bertatahkan lebih dari 5.000 mutiara dengan berbagai ukuran berbeda, dan lebih dari 100 permata berharga. Saat ini, wisatawan dapat melihat barang2 antik yang berharga ini di ruang pameran makam Dingling.

Sejak tahun 1989,sudah tidak ada penggalian lagi, meskipun rencana untuk penelitian arkeologi baru dan pembukaan makam lebih lanjut telah beredar.

3. Zhaoling – Makam Kaisar Longjing

Kompleks 13 makam Kaisar Dinasti Ming selalu ramai dikunjungi pada akhir pekan, atau libur nasional

Zhaoling ( 昭陵) atau ‘Makam yang Cerah’ adalah makam dari Kaisar Dinasti Ming ke-12, Longjing (Zhu Zaihou) beserta 3 permaisuri dan para selirnya. Peti mati kekaisaran terletak di daerah berbentuk bulan sabit yang unik.

Apa yang membuat makam Zhaoling (makam ke-9 dari 13 makam) menonjol adalah arsitektur diatas tanahnya, dimana merupakan tata letak terbaik dan tata ruang khas makam kekaisaran Ming.

Baca juga : Karya Sastra Dinasti Ming dan Qing

D. Jika Pembaca Ingin Mengunjungi Lokasi 13 Makam Ming Ini, Berikut Referensi Perjalanannya

Area makam sangat luas, sehingga dalam 1 hari paling hanya mampu melihat 2 dari 13 makam. Untuk rencana perjalanan satu hari penuh di kompleks Makam Ming ini, mulailah dengan mempersiapkan makanan dan minuman Anda sendiri dari luar.

Orang2 yang kesini pertama kali umumnya akan mengunjungi Tembok Besar di Badaling, tetapi lebih baik mengunjunginya pada sore hari ketika kerumunan orang sudah berkurang.

Museum Lilin Kaisar Ming adalah salah satu tujuan populer di tur Makam Ming. Untuk masuk, tiketnya seharga 40 yuan, dan buka mulai jam 7 pagi – jam 5 sore. Pada bulan April – Oktober (musim sepi), buka jam jam 8 pagi – jam 4:30 sore.

Selanjutnya adalah berjalan di sepanjang Jalan Suci ditemani oleh pemandu wisata Anda – yang akan menceritakan kisah dari lokasi makam dan makna dari patung2 batunya. Dibutuhkan sekitar 15 menit, atau biasanya lebih lama ketika menjelajahi semua patung batu di sepanjang jalan. Anda dapat mengambil foto di patung2 itu.

Kemudian kunjungan ke makam, dimana mereka terletak saling berjauhan satu sama lain, sehingga sulit untuk dapat mengunjungi semuanya, sehingga sebagian besar tur dimulai dengan yang terbesar dan paling terkenal : makam Changling.

Anda dapat mengatur sebelumnya dengan tur guide untuk akomodasi / tinggal di sekitar kompleks makam jika tertarik untuk melanjutkan kunjungan pada hari berikutnya, karena sehari benar2 tidak cukup untuk melakukan tur di ke ketiga makam, apalagi dengan dengan kunjungan ke Tembok Besar juga.

Waktu Terbaik untuk mengunjungi Makam Ming ini adalah selama musim semi, karena daerah di sekitarnya tumbuh aneka bunga yang mekar dan lingkungan yang hijau. Selain itu, pada saat musim panas, pada periode bulan Juni hingga Agustus juga merupakan saat yang tepat untuk kunjungan.

Ke Beijing tentu tidak lengkap jika tidak bepergian ke tembok besarnya.

Dianjurkan untuk tidak mengunjungi makam (atau tempat wisata besar lainnya yang ada di Beijing) pada hari libur nasional, atau akhir pekan, karena disana akan menjadi sangat ramai. Selain itu, kebanyakan masyarakat lokal akan mengunjungi Makam Ming pada waktu2 tersebut.

Untuk memangkas waktu perjalanan, Anda bisa pergi ke lokasi dan kembali ke Beijing melalui transportasi pribadi. Tur pribadi adalah pilihan terbaik bagi pengunjung dari negara lain, yang tidak terlalu mengenal Beijing.

E. Jam Buka dan Bagaimana Cara Mengaksesnya Bagi Wisatawan

Tiket dijual tepat di pintu masuk lokasi, dijual sejak situs dibuka hingga sekitar 30 menit sebelum situs ditutup. Biaya masuk dan waktu pembukaan untuk masing-masing situs (tiga makam) yang dapat diakses oleh publik, bervariasi tergantung pada musim :

♦ Jalan Suci : 30 yuan, saat low season 20 yuan; buka jam 8:30 pagi – 6 sore
♦ Makam Changling : 45 yuan, saat low season 30 yuan; buka jam 8:30 pagi sampai 5:30 sore

♦ Makam Dingling : 60 yuan, saat low season 40 yuan; buka jam 8:30 pagi – 6 sore
♦ Makam Zhaoling : 30 yuan, saat low season 20 yuan; buka jam 8:30 pagi sampai 5:30 sore

Aksesibilitas

Kompleks 13 Makam Dinasti Ming berjarak 50 kilometer (sekitar 1 jam perjalanan) barat laut dari pusat kota Beijing.

Bus yang dapat digunakan untuk mengakses Makam Dinasti Ming : bus 872 atau bus 345, yang dapat naik di Stasiun Bus Deshengmen.

Makam Dingling dan Changling juga dapat dicapai dengan bus 314, sedangkan makam Zhaoling dapat diakses dengan bus Changping 23. Bus-bus ini bisa dinaiki di Stasiun Changping Dongguan.

Baca juga : Dinasti Ming, Dinasti Dari Suku Han Tiongkok Terakhir

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?