Last Updated on 23 March 2022 by Herman Tan Manado
Berakhir sudah catatan rekor penerbangan aman di Tiongkok di angka 4.227 hari (11,6 tahun), setelah pesawat penumpang domestik milik maskapai China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU-5735 jatuh di atas perbukitan Daerah Otonomi Guangxi pada Senin siang, 21 Maret 2022.
Sebanyak 132 orang (123 penumpang dan 9 kru kabin) yang berada di dalam pesawat jenis Boeing 737-800 diyakini tewas, sebagaimana laporan terbaru dari pernyataan departemen kegawatdaruratan Guangxi, Selasa kemarin.
Dari data penerbangan, menunjukkan bahwa pesawat bernomor MU-5735 yang terbang dari Kunming tujuan Guangzhou itu hilang dari pantauan radar, ~3 menit setelah ketinggian pesawat tiba2 turun dari level ±8.869 meter.
Dari beberapa rekaman video yang beredar, menunjukkan bahwa posisi pesawat terakhir dalam keadaan menukik vertikal (hampir 90°) saat jatuh menghantam perbukitan di Kabupaten Tengxian, Kota Wuzhou, Propinsi Guangxi, di wilayah Tiongkok selatan.
Peristiwa tersebut merupakan tragedi penerbangan terburuk di Tiongkok, terakhir sejak jatuhnya pesawat di Yichun, Heilongjiang, timur laut Tiongkok pada tahun 2010 silam yang menewaskan 44 orang.
Sampai berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap korban di sisi perbukitan terpencil di Guangxi masih terus dilakukan. Bala bantuan dari tentara militer Tiongkok pun ikut dikerahkan dari Guangdong, provinsi tetangga sebelah timur Guangxi.
Guangxi sendiri diapit antara Provinsi Yunnan dan Guangdong, berbatasan langsung dengan Negara Vietnam di selatan.
Baca juga : Cara Membuat Visa Tiongkok, Cara Mengurus Visa China : 9 Langkah Step by Step!
Pihak maskapai membuka layanan komunikasi darurat untuk membantu keluarga korban. Keluarga para korban pun telah berdatangan ke kantor perwakilan China Eastern Airlines di Kunming, Provinsi Yunnan untuk menanyakan nasib anggota keluarganya, sebagaimana laporan media massa Tiongkok.
Dari segi keamanan, penerbangan sipil Tiongkok dikenal memiliki catatan rekor yang bagus di dunia. Pada 19 Februari 2022, badan penerbangan sipil Tiongkok (CAAC) merilis data keselamatan penerbangan berkelanjutan, yang telah melampaui angka 100 juta jam.
Jatuhnya pesawat penumpang domestik milik maskapai penerbangan China Eastern Airlines di Guangxi, pada Senin kemarin juga menyebabkan kebakaran hutan di wilayah perbukitan Kabupaten Tengxian.
Sebagai info. pesawat tersebut bertolak dari Bandara Internasional Changshui, Kunming, pada pukul 13.15 waktu setempat (+1 jam dari WIB), dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, pada pukul 15.07.
Data penerbangan menunjukkan bahwa pada pukul 14.19, pesawat tiba2 meluncur dari ketinggian 8.869 meter, dengan kecepatan 845 km/jam. Pada pukul 14.21, pesawat milik maskapai yang berkantor pusat di Shanghai itu pun hilang dari pantauan radar ADS-B, demikian menurut laporan media berita lokal.
Pasukan pemadam kebakaran dan tim SAR dari Kota Wuzhou mulai dikerahkan ke lokasi kejadian di wilayah selatan Tiongkok itu pada pukul 15.00 sore.
Sejumlah foto dan video jatuhnya pesawat tersebut mulai menyebar dengan cepat di media sosial Tiongkok Weibo dan WeChat, beberapa saat setelah kejadian.
Dalam sebuah video, terlihat beberapa warga mengamankan puing2 pesawat yang diduga bagian ekor atau sayap MU-5735, tidak jauh dari lokasi kebakaran di titik jatuhnya pesawat itu.
Baca juga : Jenis-Jenis Visa Tiongkok (Visa China)