Last Updated on 11 May 2021 by Herman Tan

Diskusi antara Lao Zi 老子 dan Kongzi 孔子 (atau Kong Hucu, Kong Fuzi, 孔夫子) banyak tercatat di buku2 sejarah keagamaan, bahkan sampai kartunis kondang Tsai Shi Cung (Taiwan) pun mengambil cuplikan dari diskusi Beliau2 dalam buku komik karangannya yang berjudul “LAOZI”.

LAO CE, The Story of Important Ancient Chinese”, Da Zhong Shu Chi, Halaman 66 -81, dikutip oleh Sun Wei.

Suatu kali Kongzi datang ke rumah Laozi, mendengar Kongzi akan datang, Laozi dengan gembira menaiki sapinya untuk menjemput Kongzi di ujung desanya. Kongzi pun memberikan seekor belibis (sejenis itik) yang gemuk sebagai hadiah untuk Laozi.

Kongzi berkata : Bapak Tua Lao Dan (Lao Dan Xian Shen), dalam puluhan tahun ini saya telah mengajar banyak murid. Mereka pada umumnya mengatakan bahwa saya telah mengajar dengan baik, tapi saya masih merasa banyak hal yang perlu saya pelajari. Sekali ini saya datang kemari, tujuannya khusus untuk mendengarkan wejangan dari anda.

Ilustrasi pertemuan antara Laozi dan Konghucu

Laozi menjawab : Saudara Kong, anda sangat rendah hati, sebenarnya untuk menilai seseorang itu apakah berpengetahuan dan intelek, bukannya melihat apakah umur orang tersebut sudah tua atau masih muda! Namun lebih dikarenakan pengetahuannya dan cara berpikirnya itu dangkal atau dalam sekali.

Saudara Kong, walaupun umur anda jauh lebih muda dari saya, tapi saya percaya ilmu pengetahuan anda pasti sangat luas. Kita sering mengatakan sesuatu itu panjang atau pendek harus ada pembandingnya, baru bisa kelihatan; tinggi dan rendah juga merupakan hasil dari perbandingan; kita dapat mendengarkan musik yang merdu, itu juga berasal dari gabungan antara bunyi dan nada yang harmonis.

Hal yang sama juga berlaku ketika kita mengatakan seseorang itu cantik, itupun merupakan hasil pandangan, karena kita pernah melihat orang lain yang kurang cantik dari padanya. Karena itu, kalau tidak ada orang yang tidak buruk rupa, maka sudah pasti tidak ada yang cantik juga.

THIAN (langit) dan DI (bumi) itu paling adil, mereka menganggap semua yang ada (Wan U), hanya sebagai boneka anjing yang dibuat dari ikatan jerami/rumput, tidak ada yang diistimewakan. Hidup manusia hanya beberapa puluh tahun saja, karena itu jangan terlalu peduli dengan penilaian orang lain terhadap diri kita, apakah mereka mau menilai diri kita baik ataupun buruk.

Yang penting menghadapi sesuatu harus alamiah (SUN JI CE RAN), karena apapun itu selalu ada sistem alamiahnya masing2. Tidak perlu mengurusi bumi, toh “Di” ini juga tetap beredar mengalami siang dan malam dengan sendirinya.

Anda sekarang ini mempunyai nama besar, tapi anda jangan terlalu berat memandang nama besar itu, saat ini kalau anda terlalu mementingkan nama besar anda, maka ketika nanti nama anda sudah tidak besar lagi, anda akan menjadi sangat tidak bahagia.

Kongzi bertanya lagi : Kenapa saya menasehati banyak Raja2 dari sekian banyak Negara (saat itu Tiongkok terbagi dalam banyak kerajaan kecil) supaya jangan berperang, tapi kenapa mereka pada tidak mau mendengarkan omongan saya?

Laozi menghela nafas dan menjawab : Saya rasa seorang Raja, bila tidak terpaksa seharusnya tidak akan memulai peperangan. Raja yang paling bijaksana adalah yang tidak perlu terlalu mengurusi semua tetek bengek urusan negara dan rakyatnya, namun kerajaannya tetap bisa berjalan dengan baik dan rakyatnya tentram sentosa.

Harus tahu bahwa emas-berlian merupakan harta yang sangat berharga, sehingga semua orang akan saling berebut dan saling sikut untuk mendapatkan harta benda itu, maka maling dan perampok juga lahir gara2 memiliki keinginan seperti itu. Namun kalau semua orang tidak merasa bahwa emas dan berlian yang seperti itu sangat berharga, maka tidak akan timbul nafsu keserakahan.

Karena itu untuk bisa menjadi seorang Raja yang baik, harus bisa mengayomi rakyatnya, supaya semua orang bisa makan dengan kenyang, tidur dengan nyenyak, serta tidak lagi terlalu mementingkan dan memikirkan emas berlian dan harta benda lainnya. Dengan demikian, Raja juga tidak perlu terlalu pusing menentukan peraturan2; pajak2, dan sebagainya, negaranya pasti akan semakin besar dan makmur.

Saya akan memberikan beberapa nasehat kepada anda, buku2 yang anda baca itu pada umumnya merupakan buku2 yang ditulis oleh orang2 terdahulu, dan umumnya para penulisnya sudah pada meninggal semua, bahkan tulangnya pun sudah hancur, anda tidak boleh lagi terlalu menitik beratkan kepada kata2 mereka (isi buku mereka).

Jadi manusia harus sederhana, jangan sombong dan besar kepala, harus rendah hati, semua itu akan sangat bermanfaat bagi anda.

Kongzi pun dengan rendah hati menerima semua nasehat Laozi, sambil berucap : Xian Shen (Bapak Tua), kata2 anda sungguh bermanfaat bagi diri saya!

Setelah Kongzi banyak mendapatkan wejangan dari Laozi, beliau memutuskan untuk mulai lagi mengunjungi Raja2 dari kerajaan2 Kecil yang ada di Tiongkok pada saat itu, untuk mencari dukungan atas teori2 pemerintahannya. Namun tidak ada satu Raja pun yang mau mendengarkan nasehatnya.

Kongzi merasa putus asa, Beliau tidak mengerti, mengapa tidak berhasil dalam menasehati para Raja itu, oleh karena itu akhirnya Beliau memutuskan untuk mencari Laozi kembali.

Setelah kembali berjumpa, Laozi berkata : Sebaiknya saya mulai dari awal lagi! Semua masalah, kalau anda hanya mendengarkannya hanya dengan menggunakan telinga, pasti bisa mendengarkannya; bila diucapkan dengan kata2, pasti bisa dikatakan; bila dilihat dengan mata, ya bisa kelihatan juga, namun TAO LI (Kebenaran yang hakiki) itu tidak hanya dikenal melalui telinga; mulut dan mata saja.

Jadi, bolehlah anda menggunakan telinga; mulut dan mata untuk merasakan sesuatu, namun tidak untuk mengenal atau mengetahui TAO LI yang sebenarnya!

Kalau anda ingin mengerti sungguh2 tentang sesuatu yang sebenarnya, maka seharusnya anda berusaha mengerti benar TAO LI-nya dari hati sanubari yang paling dalam. Sekarang saya tanya, apakah anda sudah mengerti TAO LI yang sebenarnya dari masalah yang sedang anda hadapi?

Kongzi menjawab : Meskipun saya belum berhasil menasehati para Raja itu, namun saya percaya kalau saya telah memahami TAO LI dari masalah2 yang saya jelaskan kepada mereka. Hanya saja para Raja itulah yang tidak mau mendengarkan nasehat saya.

Laozi melanjutkan : Apakah yang anda ceritakan kepada para Raja itu merupakan TAO LI yang sesungguhnya? Bila memang yang anda ceritakan itu adalah TAO LI yang sesungguhnya, dan yang mendengarkan itu adalah raja yang “bijaksana”, pasti sudah diterima oleh mereka!

Semua benda dan masalah ada TAO LI-nya masing2 (inti kebenaran yang hakiki), hanya orang yang telah memahami hal2 itulah, yang bisa dikatakan telah mengerti permasalahannya. Bila tidak, maka ketika melihat sekuntum bunga yang berwarna merah, lantas akan mengatakan bahwa semua bunga warnanya merah.

Sama saja dengan kalau sebelumnya anda telah membentuk opini berdasarkan keadaan yang ada di Negara (kerajaan kecil) anda saat ini, dan ini anda pakai untuk pergi ke Negara (kerajaan) lain untuk menasehati Rajanya, supaya mendukung anda! Padahal, situasi di suatu Negara tentu berbeda dengan Negara lain, kenapa anda masih menggunakan opini awal anda itu?

Sebetulnya, walaupun yang anda nasehati itu adalah Raja anda sendiri, tapi sadarkah anda, bahwa kapan opini yang anda miliki itu terbentuk (masalah waktu munculnya suatu gagasan)? Apakah masih sesuai dengan keadaan situasi kerajaan anda sekarang ini?

Makanya, hanya orang yang mengerti TAO LI-nya mengapa bunga yang itu merah, baru bisa sungguh2 mengerti apa sih bunga itu. Hanya kalau sudah sungguh2 melihat, merasakan, dan mengenal suatu negara, baru bisa dikatakan telah mengenal masalah negara tersebut, baru bisa menasehati Rajanya untuk menerima masukan anda.

Setelah mendengar kata-kata Laozi, Kongzi merasa malu dan menyesal, Beliau sadar bahwa sebetulnya dulu itu, Beliau belum sepenuhnya mengerti nasehat2 Laozi yang sebenarnya.

Setelah pulang dari kediaman Laozi, Kongzi sering berkata kepada murid2nya :

Burung, saya tahu mereka bisa terbang; Ikan, saya tahu mereka bisa berenang; Binatang, saya tahu mereka pandai berlari. Terhadap burung, kita bisa menggunakan panah untuk memanahnya, terhadap ikan, kita bisa menggunakan pancing untuk memancingnya, terhadap binatang, kita bisa menangkapnya dengan perangkap.

Namun terhadap NAGA, saya tidak mengerti bagaimana NAGA itu bisa naik ke atas langit? Tuan LAO DAN (LAO DAN XIAN SHEN / LAO ZI) benar2 laksana NAGA yang bersemayam di lapisan langit!

Kemasyuran Laozi kala itu begitu luas tersebar, hingga sampai di telinga Kongzi. Menurut catatan Zhuangzi (莊子), Kongzi pernah berjumpa dengan Laozi untuk meminta pengajaran akan kesopanan.

Berdasarkan catatan ini, diperkirakan Kongzi berumur lebih muda 20 tahun daripada Laozi. Menurut  rujukan Zhuangzi, Kongzi pertama kali berjumpa dengan Laozi pada usia 17, kemudian pada usia 34, dan perjumpaan ketiga kalinya di Xiangyi (tidak disebutkan usia berapa), serta ketika berusia 51 dan 66 tahun.

Diambil dari arsip diskusi di : http://siutao.com (diposting oleh Nan S, pada Juni 2008). Dengan penyesuaian diksi seperlunya.

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

2 thoughts on “Diskusi Antara Laozi dan Kongzi (KongHucu)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?