Last Updated on 12 June 2021 by Herman Tan Manado
Perahu Naga (tradisional: 龍舟 atau 龍船; sederhana: 龙舟 atau 龙船; Pinyin: lóngzhōu, lóngchuán) adalah sejenis perahu yang panjang dan sempit. Perahu ini digerakkan oleh tenaga manusia dan digunakan dalam perlombaan olahraga dayung perahu naga, seperti di ajang Sea Games maupun Asian Games.
Asal usul lomba perahu Naga dikatakan berawal dari legenda masyarakat Tiongkok, yang beramai2 mendayung perahu untuk mencari jasad dari seorang penyair patriotik yang bernama Qu Yuan (屈原) yang hidup pada tahun 340-278 SM.
Karena kecintaannya terhadap Negara Chu (楚), Beliau menenggelamkan diri dengan melompat ke dalam Sungai Miluo (saat ini wilayah Propinsi Hunan).
Dalam perlombaan, perahu ini biasanya dihiasi dengan kepala dan ekor yang berbentuk Naga, dan diharuskan untuk membawa sebuah genderang besar beserta seorang penabuh dalam perahunya.
Masyarakat Tionghoa suku Han sering menggunakan istilah “Turunan Naga” sebagai identitas etnis mereka. Di luar kegiatan lomba, hiasan naga biasanya tidak digunakan, tapi sebuah genderang tetap dibawa dalam perahu untuk kepentingan latihan, dan digunakan sebagai pelecut moral / koordinasi gerakan dayung.
Lomba perahu naga pada awalnya (sesuai tradisi) diadakan untuk memperingati kematian Qu Yuan 屈原 (340 SM – 278 SM), seorang menteri negara bagian Chu. Qu Yuan dikritik oleh keluarga Raja yang tidak senang kepadanya, yang akhirnya berakhir pada pengusirannya dari ibu kota negara Chu.
Dia lalu bunuh diri dengan melompat ke sungai Miluo (saat ini wilayah Propinsi Hunan). Rakyat yang bersimpati atas kematian Qu Yuan kemudian melempar bungkusan2 nasi ke dalam sungai, untuk mencegah makhluk2 di dalam air memakan jasad Qu Yuan.
Menurut legenda, Qu Yuan melompat ke sungai pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan imlek, sehingga inilah asal mula dari perayaan Duan Wu Jie, Peh Cun, atau Bakcang.
Perlombaan Perahu Naga sendiri merupakan kegiatan terpenting selama perayaan ini berlangsung. Perahu2 kayu dibentuk dan dihias mengikuti wujud seekor Naga. Ukuran perahu bervariasi berdasarkan wilayah perlombaan (lebar dan kedalaman sungai).
Umumnya sebuah perahu memiliki panjang sekitar 20-35 meter, serta membutuhkan 30-60 tenaga manusia untuk mengayuh dayungnya (mengikuti ukuran/besar perahu).
Sepanjang perlombaan berlangsung, tim perahu Naga akan mengayuhkan dayung dengan ritme gerakan yang harmonis dan cepat, diiringi dengan bunyi genderang yang ditabuh. Dikatakan bahwa tim yang menjadi pemenang akan mendapatkan keberuntungan dan hidup bahagia di tahun berikutnya.
Perlombaan perahu Naga merupakan perhelatan olahraga utama yang digelar di banyak tempat, dimana para kompetitor berlatih keras untuk memenangkannya.
Sama2 saudara Laurencius…
Terimakasih share nya teman, menambah pengetahuan kami.