Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar (Atdikbud) RI di Beijing, Yaya Sutarya, menilai dimasukkannya “pemikiran Xi Jinping” dalam kurikulum pendidikan nasional Tiongkok tidak berdampak terhadap para pelajar Indonesia.
“Itu hanya untuk pendidikan lokal. Untuk Perguruan Tinggi (PT), jadi siswa/i internasional tidak akan terpengaruh,” ujarnya kepada kantor berita Antara di Beijing, beberapa waktu lalu.
Ia meminta semua pihak di Indonesia tetap tenang, agar para pelajar asal Indonesia di Tiongkok bisa menjalankan program pendidikannya dengan lancar.
Beberapa tahun sebelumnya, di Indonesia pernah geger oleh isu para pelajar Indonesia di Tiongkok disusupi ajaran komunisme.
Yaya menegaskan bahwa pemikiran Presiden China Xi Jinping itu dalam kurikulum pendidikan nasional di Negaranya, yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme, seiring dengan penetrasi budaya asing yang semakin menguat kepada kaum generasi Z (kelahiran 1995 keatas).
“Jadi kebijakan itu dimaksudkan untuk memperkuat persatuan internal, tidak memengaruhi ideologi pelajar internasional, karena memang kurikulumnya berbeda,” kata Yaya menambahkan.
Baca juga : Wow! Inilah 10 Universitas Paling Top di Tiongkok!
Pada foto diatas, tampak kader2 muda Partai Komunis Tiongkok (CPC) bernyanyi sambil mengibarkan bendera partainya, dalam perayaan 100 tahun berdirinya CPC di Lapangan Tian’anmen, Beijing (1/7/2021).
Dalam peringatan tersebut Presiden Tiongkok sekaligus Sekretaris Jenderal CPC, Xi Jinping, menyampaikan pidato selama 1,5 jam dari gerbang utama museum Kota Terlarang, Beijing, beberapa saat setelah parade militer berlangsung.
Baca juga : Inilah 5 Universitas Kampus di Tiongkok (China) dengan Mahasiswa/i Asal Indonesia Terbanyak
Kementerian Pendidikan Tiongkok (MOE), pada Selasa, 24 Agustus 2021 lalu mengeluarkan buku panduan untuk memasukkan pemikiran Xi Jinping tentang “Sosialisme Berkarakter Tiongkok pada Era Baru” ke dalam kurikulum pendidikan nasional.
Dimasukkannya pemikiran Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (CPC) ke dalam kurikulum pendidikan nasional itu untuk membantu kalangan remaja setempat menanamkan paham Marxisme, sekaligus memperkuat teori, sistem, dan budaya sosialis, sesuai dengan karakter bangsa Tiongkok, demikian buku panduan itu.
Panduan itu mencakup pemikiran Presiden Xi yang diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan tinggi, sekolah kejuruan, dan berbagai subjek pendidikan lainnya, demikian kata Han Zhen, anggota Komisi Buku Pendidikan Nasional.
Para murid sekolah dasar akan difokuskan untuk menanamkan rasa cinta negeri, Partai Komunis Tiongkok, dan sosialisme.
Untuk pendidikan menengah, fokusnya pada pengalaman dan pengetahuan untuk membantu para siswa/i membentuk penilaian dan opini politik dasar.
Sementara bagi para mahasiswa perguruan tinggi, lebih ditekankan pada pembentukan pemikiran teoritis atas ajaran Xi itu.
Kurikulum tersebut akan berlaku pada semester tahun ajaran baru, yang akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September 2021.
Baca juga : Beragam Beasiswa Tiongkok Untuk Non-Chinese Citizen