Last Updated on 10 September 2021 by Herman Tan

Pada umumnya Negara-negara Asia Timur dikenal memililki etika atau kebiasaan yang beragam; tidak terkecuali Tiongkok yang dikenal memiliki kultur kebiasaan yang unik. Hal ini dikenal dengan Zhongguo lao guiju (中国老规矩) atau Aturan  lama Tiongkok.

Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Aturan Lama Tiongkok – 中国老规矩 (Zhongguo lao guiju)

chinese ritual
Aturan lama Tiongkok “中国老规矩 – Zhōngguó lǎo guījǔ”

Baca juga : 10 Tata Krama Etnis Tionghoa Dalam Menggunakan Sumpit

Gambar 1 : Jangan meletakkan atau menancapkan sumpit anda tegak lurus pada mangkuk nasi. Hal ini dilihat sebagai pertanda buruk dan mengingatkan kita akan dupa di pemakaman.

Menusukkan sumpit secara vertikal pada semangkuk nasi mirip seperti dupa/hio yang ditancapkan pada makam. Anda hanya akan melakukan hal ini ketika ada orang yang meninggal.

Gambar 2 : Jangan mengetuk mangkuk nasi dengan sumpit. Di Tiongkok, sikap ini kerap dilakukan orang miskin saat meminta makanan. Jika anda sering menonton film film Wuxia, pasti anda tidak asing lagi dengan klan/aliran Kaypang.

Pada beberapa film, anda bisa melihat bagaimana cara mereka (anggota Kaypang) meminta makanan, yakni dengan cara mengetuk-ngetuk mangkuk nasi dipinggir jalan saat orang lalu lalang atau didekat kedai.

Gambar 3 : Jangan katakan kalimat 你要饭吗 (Nǐ yàofàn ma) kepada orang lain. Hal ini karena 2 huruf tengahnya (要饭; Yàofàn) berarti “mengemis” (kalimat mengemis) makanan dalam bahasa Mandarin.

Kalimat itu umumnya yang dipakai hanya kepada seorang pengemis saja. Jadi kurang sopan jika anda menggunakan kalimat tersebut pada orang lain, karena anda secara tidak langsung akan menganggap derajatnya lebih rendah dari anda.

Kalimat alternatif lainnya adalah dengan memberikan tambahan atau pengubahan verb/kata kerja :

你要吃饭吗? (Nǐ yào chīfàn ma) Penambahan sebuah huruf (吃) ditengah kalimat.
你要加饭吗? (Nǐ yào jiā fàn ma) Penambahan sebuah huruf (加) ditengah kalimat.

atau 来, 我们吃饭 (lái, wǒmen chīfàn). Ini berarti Ayo kita makan nasi.
atau 我需要飯 (Wǒ xūyào fàn). Ini berarti bahwa saya perlu nasi.

Gambar 4 : Jangan mengetuk pintu dengan cepat dan berulang-ulang. Hal ini berdasarkan prinsip etika kesopanan saja. Ketuklah pintu sebanyak 3x saja, dan ulangi sekali hanya apabila diperlukan.

guo-you-guo-fa-jia-you-jia-gui
Negara ada hukum Negara, Keluarga ada aturan Keluarga 国有国法, 家有家规.

Baca juga : 10 Tata Krama Etnis Tionghoa Dalam Menggunakan Sumpit

Perlu diketahui, bahkan seorang siswa/mahasiswa yang pernah tinggal untuk studi di Tiongkok pun belum tentu pernah mendengar hal ini; karena ini adalah sebuah aturan atau kebiasaan yang lama. Selain itu, beberapa aturan dan kebiasaan lain yang dihindari adalah :

1. Jangan pernah menyilangkan sumpit Anda. Jika Anda sudah selesai makan, taruh sumpit di sebelah hidangan Anda pada sebelah kiri.

2. Mengambil makanan dari piring hidangan bersama, dan langsung memasukkannya dalam mulut juga tindakan yang tidak sopan.

3. Ketika menyantap ikan utuh, jangan membaliknya. Masyarakat Tiongkok menganggap ini sebagai pertanda tidak baik karena merupakan simbol dari kapal terbalik.

4. Saat seseorang menuangkan teh ke gelas Anda, ikuti dengan mengetuk meja dengan tiga jari tangan sebagai tanda terima kasih.

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?