Last Updated on 17 November 2017 by Herman Tan

Makanan khas tirai bambu atau Chinese Food merupakan salah satu makanan favorit di lidah masyarakat Indonesia. Jika berbicara mengenai budaya makan, mayoritas masyarakat Indonesia pasti menjawab bahwa masyarakat Indonesia makan dengan sendok, sedangkan masyarakat Tiongkok menggunakan sumpit.

Baca juga10 Tata Krama Etnis Tionghoa Dalam Menggunakan Sumpit

Padahal, jika ditelusuri lebih dalam lagi, ada banyak perbedaan budaya makan antara Indonesia dengan Tiongkok. Yuk simak perbedaannya dalama artikel berikut ini :

1. Masyarakat Tiongkok lebih menyukai makan bersama-sama, sehingga cenderung membuat makanan untuk dibagi secara kolektif. Selain itu, mereka juga terbiasa untuk membeli dan memesan makanan dengan jumlah yang banyak, lalu akan membiarkan siapa pun membagi dan mengambilnya dengan sumpit.

Berbeda dengan hal ini, masyarakat Indonesia cenderung memesan banyak makanan, namun hanya memakan makannya sendiri-sendiri.

2. Orang Tiongkok cenderung memotong makanan dengan ukuran “sekali makan”, atau sekali muat dalam mulut. Berbeda dengan hal ini, masyarakat Indonesia justru memasak dengan ukuran yang besar, sehingga masih membutuhkan pisau atau alat bantu lainnya untuk memotongnya kembali.

wok stir fry

3. Negeri Tiongkok terkenal dengan rempah-rempahnya, dan masyarakat disana sering memasak sayuran dengan campuran jahe, bawang putih, dan kecap.

Hal ini dilakukan baik saat mereka menggoreng, merebus, ataupun mengukus sayuran tersebut. Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang terbiasa hanya mencuci bersih sayuran-sayuran yang akan mereka masak yang justru terlihat asing bagi orang Tiongkok.

Baca juga : Mengenal Bubuk 5 Rempah Tiongkok; Wu Xiang Fen

4. Masyarakat negeri tirai bambu terbiasa makan di atas meja bundar, karena meja tersebut dapat diputar sehingga memudahkan untuk mengambil makanan yang ingin dimakan. Meja bundar ini secara filosofis mengandung arti 团结 (tuánjié) yang berarti ‘kesatuan’.

Berbeda dengan ini, di Indonesia justru tidak pernah memiliki standar khusus untuk makan. Mereka biasanya cenderung makan di meja yang berbentuk persegi.

5. Bahan2 makanan umum yang biasanya digunakan masyarakat Tiongkok adalah beligo (white melon), ubi, jamur pohon, lotus pods, kodok, kaki, lidah, telinga, dan berbagai bagian tubuh hewan lainnya.

Beberapa bahan makanan ini mungkin pernah digunakan pula oleh masyarakat Indonesia, namun tidak sebanyak yang digunakan oleh masyarakat Tiongkok.

Tidak hanya itu, masyarakat Tiongkok juga terbiasa memakan makanan ekstrem yang terlihat aneh bagi orang Indonesia, seperti kalajengking goreng, kaki seribu goreng, ataupun hewan yang tidak lazim lainnya.

Baca juga : Inilah 8 Pusat Jajanan Kuliner Jalanan Yang Paling Populer di Tiongkok

6. Makanan manis seperti puding atau es buah campur sirup adalah hidangan penutup yang dipilih masyarakat Indonesia untuk menutup sesi makannya. Berbeda dengan ini, masyarakat Tiongkok lebih menyukai sajian buah-buahan segar yang telah dipotong atau teh sebagai sajian pencuci mulutnya.

Itulah beberapa perbedaan budaya makan antara masyarakat Indonesia dan Tiongkok. Tentu beberapa perbedaan yang disebutkan terdengar asing dan menggelitik bagi kalian.

Walaupun begitu, sebagai orang Tionghoa, kalian tentu harus tetap belajar menggunakan sumpit yang baik dan benar agar tidak kalah dengan masyarakat lainnya. Selamat mencoba!

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?