Last Updated on 30 August 2020 by Herman Tan

Semua Marga Tionghoa di Indonesia berasal dari marga Tiongkok, yang dibawa oleh perantauan. Asal-usul Marga Tionghoa dapat ditelusuri sejak 5.000 tahun yang lalu, dimulai sejak jaman 三皇五帝 San Huang Wu Di (2852-2070 SM), dimana pada awalnya mengikuti garis keturunan Ibu yang disebut dengan “Xing” (), yang artinya “nama keluarga”. 

Aturan pemargaan ini terus berlanjut hingga masa Dinasti Xia (2070-1600 SM), Dinasti Shang (1600-1046 SM), dan Dinasti Zhou (1046-256 SM), sampai muncul Marga Tionghoa menurut status sosial, yang disebut dengan “Shi” ().

Pada zaman Dinasti Qin (221-206 SM) dan Dinasti Han (202 SM – 220 M), sebutan untuk marga/nama keluarga, “Xing” dan “Shi” kemudian disatukan menjadi sebutan “Xing Shi” (形式), yang artinya adalah Marga atau Nama Keluarga.

Jadi mulai jaman Dinasti Qin dan Dinasti Han, sudah tidak lagi membedakan antara penyebutan Xing dan Shi, karena duanya merupakan sebutan untuk Marga.

Marga Tionghoa

“名不正则言不顺, 言不顺则事不成.” (Míng bù zhèngzé yán bù shùn, yán bù shùn zé shì bùchéng)

Pepatah Tiongkok diatas diungkapkan oleh Confucius, seorang cendekiawan. Arti pepatah diatas “Ketika nama seseorang tidak tepat, Maka kata-kata seseorang tidak dapat diterima. Jika kata-kata seseorang tidak diterima, maka seseorang tidak dapat mencapai apa pun”.

Pepatah ini mengungkapkan tentang pentingnya nama seseorang, karena itu adalah bagian yang paling mendasar dari identitas seseorang.

Menurut catatan sejarah, terdapat beberapa cara dalam penamaan Marga Tiongkok, yakni :

1. Berdasarkan Xing, yaitu menurut garis keturunan Ibu, seperti : Ji, Jiang, Yao, dan sebagainya
2. Berdasarkan nama dinasti atau negara bagian, seperti : Qi, Song, Lu, Zhao, Chu, Xu, Yan, dan sebagainya.

3. Berdasarkan nama daerah atau kota pemberian Kaisar kepada para bangsawan (adipati) yang bertugas menjaganya, seperti : Wei, Qin, dan sebagainya.
4. Berdasarkan nama desa atau kampung, seperti : Pei, Lu, Hao, Ou Yang, dan sebagainya.

5. Berdasarkan nama tempat tinggal, seperti : Lu, Li, Xiang, dan sebagainya.
6. Berdasarkan posisi jabatan di kerajaan, seperti : Si Tu, Si Kong, Si Ma, dan sebagainya.
7. Berdasarkan pekerjaan, seperti : Wu, Tao, Tu, dan sebagainya.

Pada Dinasti Song (960-1279), seorang sarjana menyusun sebuah buku, yang memuat daftar Marga Tiongkok, dimana pada buku catatan tersebut terdapat 411 marga, yang kemudian ditambah lagi menjadi sekitar 504 Marga.

Dari jumlah tersebut, 444 marga merupakan karakter tunggal (contoh : Lin, Chen, Guo), 60 marga karakter ganda (contoh : Zhuge, Ouyang). Karya tersebut dikenal dengan nama “Bai Jia Xing” (百家姓), atau “Ratusan Marga Keluarga”.

Tampak sebagian dari daftar marga Tionghoa dalam Baijiaxing. Dapatkah pembaca menemukan marga nya disini?

Baca juga : Daftar Urutan Marga Tiongkok

Pada masa inilah catatan Ratusan Marga Tionghoa, Bai Jia Xing 百家姓 yang terkenal disusun.

Bai Jia Xing sendiri merupakan kompilasi daftar semua nama keluarga (marga) China, dimana marga Zhao (趙) menjadi marga pertama yang tercantum, yang merupakan nama klan (penguasa) kekaisaran Dinasti Song.

Jumlah marga yang dimuat dalam catatan Bai Jia Xing sendiri berjumlah 507, dan merupakan referensi utama untuk sejarah masing2 marga tradisional.

Bentuk dari karya Bai Jia Xing ini adalah puisi berirama (poem), yang dalam baris yang terdiri dari 8 karakter. Nama keluarga tidak tercantum dalam urutan kesamaan.

Menurut seorang sarjana dinasti Song, Wang Mingqing (王明清), 4 nama keluarga pertama yang tercantum pada Bai Jia Xing mewakili keluarga kerajaan yang paling penting pada jamannya :

1. Zhao (趙) adalah nama keluarga kaisar Dinasti Song.
2. Qian (錢) adalah nama keluarga kaisar Wuyue.
3. Sun (孫) adalah nama keluarga ratu Wuyue.
4. Li (李) adalah nama keluarga kaisar-kaisar Tang Selatan.

Sementara 4 marga berikutnya, Zhou (周) , Wu (吳) , Zheng (鄭) , dan Wang (王) , merupakan nama keluarga istri-istri lain kaisar Qian Chu, kaisar terakhir Wuyue (Song).

Berikut adalah daftar marga tiongkok yang terdapat dalam “Bai Jia Xing” (百家姓).

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

6 thoughts on “Bai Jia Xing : Asal Usul Marga Tionghoa di Indonesia”
  1. Kemana saya bisa mendapatkan informasi lebih detail mengenai silsilah marga saya.
    Adakah badan/organisasi resmi untuk mempelajari secara lebih detail mengenai hal in ?

      1. Maaf pak Herman saya ingin bertanya , marga dari alm papa saya bai kwi , semua saudara alm papa saya sudah meninggal semua , kira² asal usul marga bai kwi nenek moyang saya dari daerah Tiongkok mana ya pak ? Alm papa saya lahir dan besar di Banyuwangi tapi alm papa semasa hidup mencari uang di Tangerang dan meninggal dunia di Tangerang juga.

        Terima kasih.

  2. Halo min, saya mau tanya dimana artikel yg ada daftar marga cina yg telah di indonesiakan? dulu saya pernah melihatnya sekilas, namun skrg lupa.

Leave a Reply to Jan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?