Berapa Jumlah Populasi Etnis Tionghoa di Indonesia?

Last Updated on 19 June 2021 by Herman Tan

Berapakah sebenarnya jumlah populasi etnis Tionghoa di Indonesia? Ini merupakan pertanyaan klasik yang dari dulu banyak dicari orang. Tujuannya tak lain untuk mengetahui : Sebenarnya seberapa KUAT pengaruh etnis Tionghoa di Indonesia?

Penulis akan mengulas berdasarkan sumber data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan sensus terakhir yang dilaksanakan pada tahun 2010 lalu.

Sebagai catatan, definisi “etnis” yang dipakai BPS didasarkan atas pengakuan orang yang di sensus. Atas dasar ini, jumlah ini dapat dianggap sebagai batas bawah (lowerbound) karena banyak warga Tionghoa saat ini sudah enggan mengakui diri sebagai ‘Tionghoa’ dalam pengisian sensus penduduk.

Hal ini disebabkan karena proses asimilasi (pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru), dan proses amalgamasi (perkawinan campur antar etnis) yang digalakkan pemerintah selama 5 dekade terakhir.

Data Sensus Penduduk 2010 dibawah bersumber dari situs BPS : https://sp2010.bps.go.id

1. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Kelompok Suku Bangsa

Lihat tabel selengkapnya di : https://sp2010.bps.go.id/

Ternyata berdasarkan sensus penduduk (SP) tahun 2010, warga negara yang mengaku keturunan Tionghoa hanya sebesar 2.832.510 orang; atau hanya berjumlah 1,20% dari total penduduk Indonesia sebesar 236.728.379 orang; dengan menempati peringkat 18.

Menarik karena berdasarkan sumber Perpustakaan Universitas Ohio tahun 2000, jumlah suku Tionghoa di Indonesia mencapai 7.310.000 jiwa dengan menempati peringkat ke 3 setelah suku Jawa dan Sunda. Jumlah ini merupakan komunitas etnis Tionghoa yang terbesar yang berada di luar Tiongkok.

Berikut sumber Wikipedia (versi lama) yang menyebut populasi Tionghoa menduduki peringkat ke 3; per tanggal 19 Januari 2015 : Wikipedia. Menurut penulis, data tersebut tidak valid karena tidak ada bukti sensus yang mendukung fakta tersebut.

2. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Agama yang Dianut

Lihat tabel selengkapnya di : https://sp2010.bps.go.id/

Dari data SP 2010 diatas, Penduduk yang beragama Buddha dan Konghucu meski di jumlah juga tidak lebih dari 1% dari total populasi Indonesia.

3. Persentase Penduduk Menurut Wilayah

Lihat tabel selengkapnya di : https://sp2010.bps.go.id/

Dari data SP 2010 diatas, terlihat jelas bahwa mayoritas etnis Tionghoa saat ini tinggal di daerah Perkotaan, sebanyak 2.643.134 orang (93,31%); sedangkan sisanya yang berjumlah 189.376 orang (6,69%) tinggal di daerah Pedesaan. Pada tabel tersebut, suku/etnis Tionghoa ternyata menduduki peringkat ke 2 terbanyak yang tinggal di daerah perkotaan.

Tinggal di daerah perkotaan bisa diartikan SUDAH MAPAN, dan punya gaya hidup mewah (tidak multak, namun sebagian besar mencerminkan akan hal itu).

Kalau pembaca membuka link tabel lengkapnya, akan terlihat bahwa hanya Suku Betawi saja yang mampu menandingi etnis Tionghoa, dimana mereka menduduki peringkat 1 dengan persentasi 94,30% tinggal di perkotaan.

Namun hal ini wajar saja, mengingat Suku Betawi memang terkonsentrasi di daerah Jakarta, yang merupakan ibukota Negara ini. Sementara suku/etnis Tionghoa tersebar di beberapa kota besar lainnya.

Lihat tabel dibawah untuk lebih jelasnya mengenai persebaran etnis Tionghoa di Indonesia.

4. Jumlah Populasi Etnis Tionghoa Menurut Propinsi

Lihat tabel selengkapnya di : https://sp2010.bps.go.id/

Dari tabel SP 2010 diatas sebenarnya sudah terlihat jelas dimana letak kantong/basis utama etnis Tionghoa di Indonesia. Penulis dapat mengurutkan 5 besar propinsi teratas dengan populasi etnis Tionghoa terbanyak, adalah sebagai berikut :

♦ DKI Jakarta populasi Tionghoa sebanyak 632.372 orang
♦ Kalimantan Barat populasi Tionghoa sebanyak 358.451 orang

♦ Sumatera Utara populasi Tionghoa sebanyak  340.320 orang
♦ Jawa Barat populasi Tionghoa sebanyak 254.920 orang
♦ Jawa Timur populasi Tionghoa sebanyak 244.393 orang

5. Jumlah Pengguna Bahasa Asing, Penduduk Usia 5 Tahun Keatas Menurut Propinsi dan Bahasa Keseharian

Lihat tabel selengkapnya di : https://sp2010.bps.go.id/

Terlihat pada tabel, berdasarkan persentase pengguna bahasa asing terhadap jumlah populasi penduduk sebuah propinsi, terlihat bahwa penggunaan Bahasa Asing paling dominan terjadi di :

♦ Propinsi Kalimantan Barat, dengan jumlah pengguna bahasa asing sebesar 260,156 orang, atau sekitar 6,61% dari total penduduknya.
♦ Propinsi Kepulauan Riau, dengan jumlah pengguna bahasa asing sebesar 72.649 orang, atau sekitar 4,93% dari total penduduknya.

♦ Propinsi Bangka Belitung, dengan jumlah pengguna bahasa asing sebesar 31.094 orang, atau sekitar 2,85% dari total penduduknya.
♦ Propinsi Sumatera Utara, dengan jumlah pengguna bahasa asing sebesar 227.061 orang atau sekitar 2% dari total penduduknya.
♦ Propinsi Riau, dengan jumlah pengguna bahasa asing sebesar 46.338 orang, atau sekitar 1% dari total penduduknya.

Data ini bisa mencerminkan terdapat hubungan bahwa : semakin banyak populasi etnis Tionghoa yang tinggal di suatu propinsi, maka semakin tinggi tingkat penggunaan bahasa asingnya.

Sumatera Utara (peringkat 3) dan Kalimantan Barat (peringkat 2) yang merupakan lumbung/konsentrasi terbanyak etnis Tionghoa di Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa masyarakatnya lebih sering menggunakan bahasa Mandarin, Hokkian atau kanton dalam kesehariannya.

Sementara segitiga emas propinsi Riau, Kepri, dan Babel yang sangat dekat dengan kota Singapore dan Kuala Lumpur juga merupakan salah satu faktor kenapa disana banyak penduduk menggunakan bahasa asing.