Last Updated on 20 February 2023 by Herman Tan

Pada makam2 Tionghoa, di bagian depannya terdapat sebuah batu nisan (bongpai makam) atau papan arwah, yang bertuliskan aksara Hanzi (huruf Cina), yang menunjukkan identitas si penghuni makam. Orang2 Tionghoa menyebut istilah ini dengan Mubei (墓碑; hokkian : Bongpai), Shenzhupai, Lingwei (靈位), atau Shenwei (神位).

Bongpay sendiri adalah bagian dan ciri terpenting dari makam2 tradisional etnis Tionghoa. Pembuatan Bongpai makam atau batu nisan ini juga sebagai perlambang bakti dari anak cucu kepada sang mendiang.

Sebagai info, sistem penulisan pada Bongpai yang kita jumpai sekarang ini umumnya berasal dari jaman Dinasti Ming (1368-1644). Jadi, cara penulisan pada Bongpai ini sudah berusia sekitar 600 tahun.

Berikut tata cara penulisan pada batu nisan atau Bongpai makam Tionghoa :

1. Penggunaan kata Xian (先; Xiān) dan Xian (顯; Xiǎn).

Kata Xian (先; secara harafiah berarti pertama, former) HANYA DIGUNAKAN jika si anak memiliki ibu atau mertua dan sederajat, kakek atau mertua dan sederajat yang masih hidup, maka digunakan kata 先考 (Xiao Kao). Lalu tidak boleh langsung menyebut nama ayah (mendiang), setelah marga ditambah kata Gong (公), dan sebelum nama ditambah kata Hui (諱).

Contohnya, jika mendiang bernama Zhang Yisun (張怡蓀), maka ditulis seperti ini : 考 (張) 公諱 (怡蓀) 府君之 靈 (牌/神) 位 (Xian kao (Zhang) gong hui (Yi sun) fu jun zhi ling (pai/shen) wei). Fujun (府君) disini berarti “ayah, atau laki2”.

Jika ayah, yang dalam hal ini status kedudukannya itu tertinggi dalam generasinya, tidak ada lagi yang lebih tinggi statusnya (seperti kakek), maka disini kedudukan ayah itu tertinggi dalam hirarki keluarga (rule). Maka ditulisnya : 考 (張) 公諱 (怡蓀) 府君之 靈 (牌/神) 位.

Baca juga : Cara Membaca dan Contoh Penulisan Bongpay di Makam Tionghoa

2. Aturan penulisan untuk mendiang Ibu juga sama seperti diatas.

Jika ayah atau yang sederajat masih ada, maka menggunakan kata Xian 先.

Contohnya jika mendiang bernama Lin Meihua (林梅花), maka ditulis seperti ini : 妣 (林) 母孺人閨名 (梅花) 之牌位 神/靈 (Xian bi (Lin) mu ruren gui ming (Meihua) zhi paiwei shen/ling).

Ruren (孺人) artinya “anak”, dimana maksudnya adalah ibu belum masuk keluarga besar suami. Ini untuk memberi penghormatan kepada marga/klan ibu. Jika sudah tidak ada lagi yang sederajat atau lebih tinggi lagi dengan mendiang, maka disebut Xian Bi (顯妣).

Bahkan di depan kata Ruren bisa ditambah dengan kata Thay (太). Contoh : 妣 (林) 母太孺人閨名 ((梅花)) 之牌位 (Xian bi (Lin) mu tai ruren gui ming (Meihua) zhi paiwei).

3. Sedangkan untuk Cucu, jika ada kata Xian kao (先考) maka bisa diubah menjadi 先考祖 (Xian kao Zu), yang secara harafiah berarti leluhur, ancestors. Sedangkan untuk 顯考 ditulis 顯考祖.

Tapi hal ini hanya bisa dilakukan apabila kedua orangtua sudah meninggal. Jika masih ada, maka cucu sebenarnya tidak memiliki hak membuat papan arwah seperti ini (menambahkan huruf Zu, 祖).

4. Istri yang membuat papan arwah untuk Suami.

Jika pasangan suami istri tidak memiliki anak, maka ditulis : 先夫 X 君之牌位 靈/神 (Xian fu X jun zhi paiwei ling/shen). Jika memiliki anak, maka ditulis : 先夫 X 公諱 YZ 君之牌位 (Xian fu X gong hui YZ jun zhi paiwei). Dimana X adalah marga, YZ adalah nama dari mendiang.

5. Suami yang membuat papan arwah untuk Istri.

Sementara jika suami ingin membuat papan arwah untuk istri, dan pasangan ini tidak memiliki anak, maka ditulis : 先室 X 氏閨名 YZ 之牌位 (Xian shi X shi gui ming YZ zhi paiwei). Dimana X adalah marga, YZ adalah nama dari mendiang.

Marga yang ditulis adalah marga dari si istri. Jika ada anak, maka ditulis 先室 X 母王氏閨名 YZ 之牌位 (Xian shi X mu wang shi gui ming YZ zhi paiwei). Dimana X sendiri adalah marga dari Suami, dan kata Mu (母) sendiri berarti sang Istri sudah memberikan keturunan bagi si X (atau Ibu dari anak2 suaminya).

6.Sementara untuk kakak/adik laki-laki (yang tidak menikah), adik menulis untuk kakak adalah 先兄 YZ 之牌位 (Xian xiong YZ zhi paiwei), dan kakak bisa menulis untuk adik 亡弟 YZ 之牌位 (Wang di YZ zhi paiwei).

Sedangkan untuk kakak/adik perempuan (yang tidak menikah), menggunakan kata Jie (姐) dan Mei (妹). Jika adik akan menulis untuk kakak : 先姐 YZ 之牌位 (Xian jie YZ zhi paiwei), dan kakak bisa menulis untuk adik 亡妹 YZ 之牌位 (Wang mei YZ zhi paiwei).

7. Yang terakhir, untuk Orangtua yang akan membuat papan arwah untuk sang anak. Jika anak laki-laki, maka bisa ditulis : 故兒 XYZ 之牌位 (Gu er XYZ zhi paiwei), sedangkan untuk anak perempuan ditulis : 故女XYZ之牌位 (Gu ni XYZ zhi paiwei). Dimana XYZ adalah nama lengkap dari mendiang.

Tambahan ❗

Sebagai catatan, yang ditulis pada sisi kiri biasanya adalah Zu yu (卒於) yang artinya “tahun meninggal”, sedangkan pada sisi kanan ditulis Yang shang (陽上) artinya “yang hidup”. Nama dan status kemudian ditambah dengan Si li (祀立) atau Gongli 恭立.

Ada juga yang menuliskan nama aula/kuil utama dari marga, misalnya Qinghetang untuk marga Zhang, Xihetang untuk marga Lin, dan sebagainya.

Sementara untuk sembayang leluhur bisa ditulis dengan sederhana, dimana marga dari Ayah & Ibu bisa disertakan dengan sejajar. Contohnya : XX 氏門中列祖列宗之神位 (X A shi men zhong lie zu lie zongzhi shen wei).

Baca juga : Cara Membaca dan Contoh Penulisan Bongpay di Makam Tionghoa

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

5 thoughts on “Cara Penulisan Batu Nisan Bongpai Makam Tionghoa”
  1. Suk, klu mau mengganti warna tulisan di bongpai dari merah ke emas krn yg bersangkutan meninggal, apakah boleh pas cengbeng? Terima kasih

  2. Suk, saya mau tny keluarga dari suami saya kan mamanya sudah menikah lagi, dan sudah meninggal (suami baru msh hidup).. apakah boleh di batu nisannya (mamanya) di gabungkan dengan suaminya yg lama dan telah lama meninggal terlebih dahulu, tp suami nya yg meninggal wktu itu di kremasi dan abunya sdh di larung..

    1. Kalau cerai hidup, untuk apa disatukan lagi?

      Lalu untuk ayahnya, kalau sudah kremasi, dan abunya sudah dilarung habis? untuk apa dibuatkan bongpay lagi??

  3. Halo salam sejahtera. Saya mau tanya tentang bongpay, untuk daerah asal atau tempat mendiang itu harus daerah dari China sana? Misal Suku Hokkian dari Fujian gitu? Atau nama daerah tempat lahirnya saja? Misal ditulisnya Jakarta boleh? Terimakasih

    1. Selama ybs masih totok (ayah/ibunya belum kawin campur), dan mau pakai bongpai bertuliskan hanzi, bisa tetap mencantumkan asal sukunya (hokkian, kanton, dsb)
      Tapi kalau sudah kawin campur, pakai nama kota tempat lahirnya yg sekarang (雅加达).

Leave a Reply to Cindy natalia Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?