Last Updated on 24 July 2014 by Herman Tan

Alkisah, ada seorang anak yang tidak memiliki orangtua lagi. Ia hanya memiliki seorang nenek yang baik hati. Orang-orang memanggil namanya Shinobi. Namun, kini nenek yang amat disayanginya ini sedang sakit. Shinobi sangat sedih melihat keadaan neneknya.

Pada hari ketiga sakitnya, sang nenek berpesan kepada cucunya tersayang, “Shin, pergilah ke kelenteng di atas bukit dan ambillah air suci yang ada di sana. Cepatlah dan jangan pergi terlalu lama
ya!”

“Baik, Nek. Saya akan cepat pulang,” jawab Shinobi mengiyakan permintaan neneknya.

Segera sebelum senja tiba, Shinobi berangkat ke kelenteng yang dimaksud oleh sang nenek. Jalan yang harus dilaluinya cukup jauh dan berbukit-bukit sehingga Shinobi terpaksa berlari naik turun bukit.

Karena teringat pesan neneknya agar jangan pergi terlalu lama, maka setelah mendapatkan air suci tersebut, Shinobi berlari dengan tergesa-gesa dengan membawa sekantong air putih tersebut.

Namun, ketika hampir mendekati rumahnya, tanpa sengaja Shinobi tersandung batu kerikil dan terjatuhlah sekantong air tersebut dan berhamburan ke tanah. Akhirnya karena tak kuasa menahan air matanya, menangislah Shinobi dengan tersedu-sedu.

Dalam hati dia menyesal, “Pasti nenek akan marah besar karena sudah lama menunggu, tetapi air obatnya pun tak ada.” Kemudian Shinobi berpikir, “Bagaimana kalau aku kembali lagi ke kelenteng itu… Tapi… langit sudah mulai gelap dan nenek pasti akan marah juga karena terlalu lama menunggu. Hmm… bagaimana ini…”

Tak lama kemudian Shinobi teringat akan kata-kata seorang Tao Se yang pernah ditemuinya, “Yakinlah pada dirimu, maka semua tujuanmu akan terkabul.” Begitu teringat dengan wejangan Tao Se tersebut, Shinobi mengambil inisiatif untuk mengganti air suci dari kelenteng tadi dengan air putih biasa.

Sesampainya di rumah, Shinobi ragu apakah akan memberikan air putih tadi kepada nenek atau tidak. Dia merasa takut kalau ketahuan bahwa air itu adalah air biasa.

Namun, kemudian dengan hati yang mantap dan penuh keyakinan, Shinobi berkata kepada nenek, “Ini adalah air obat dari kelenteng. Minumlah, Nek…! Mudah-mudahan Nenek segera sembuh!”

Akhirnya nenek meminum air tersebut, dan AJAIB…. Tak berapa lama kemudian, Nenek pun bisa berdiri dan kesehatannya membaik.

Kesimpulan apa yang bisa ditarik dari cerita di atas? KEYAKINAN. Ya, dengan keyakinan penuh, air putih biasa pun menyembuhkan sang nenek. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah memiliki keyakinan penuh akan terwujudnya keinginanmu? Semoga beruntung.

MEDITAO – Edisi November 2010

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?