Ada beberapa cara untuk menerjemahkan nama asing ke bahasa Mandarin. Paling umum, sebuah nama diterjemahkan ke dalam karakter hanzi yang secara fonetis mirip dengan nama aslinya. Transliterasi ‘Hillary’ (Clinton), misalnya, adalah ‘Xīlālǐ’ (希拉里). atau ‘Bush’ diterjemahkan sebagai ‘Bùshí’ (布什).

Pilihan lain adalah memilih nama murni berdasarkan makna daripada fonetik. Salah satu contoh adalah Elvis Presley, yang disebut ‘Raja Kucing’ (Māo Wáng 猫王) dalam bahasa Mandarin, yang tetap dekat dengan julukannya “Kucing Hillbilly.”

Namun, pilihan terbaik saat menerjemahkan nama asing ke dalam bahasa Mandarin adalah memastikannya tetap dekat dengan pengucapan aslinya, dan tetap menggunakan karakter yang elegan. Dengan kata lain; itu akan bagus ketika terjemahan nama terdengar masuk akal, baik secara fonetis dan semantik.

Nama terakhir Marilyn Monroe dalam bahasa Mandarin adalah Mènglù (梦露); misalnya, yang terdengar seperti ‘Monroe’ dan memiliki karakter untuk ‘Dream Dew’, sebuah transliterasi yang sempurna untuk aktris yang “melamun”.

Bahkan ketika karakter yang digunakan untuk nama asing dalam bahasa Mandarin tidak selalu dimaksudkan untuk menyampaikan makna tertentu, penting bahwa mereka tidak memiliki konotasi negatif. Tak seorang pun menginginkan karakter atas nama mereka yang terkait dengan perceraian, penyakit, atau kematian, dimana diyakini akan membawa sial.

Hal lain adalah bahwa itu dianggap bermanfaat untuk nama-nama asing dalam bahasa Mandarin, adalah untuk mempertahankan ‘rasa asing’ untuk itu, untuk memperjelas bahwa nama itu sebenarnya adalah transliterasi.

Sebagai contoh, sebuah artikel terbitan Nikkei : Dalam bahasa Mandarin, nama Presiden Reagan umumnya diterjemahkan sebagai Lǐgēn 里根, karakter yang agak tidak umum untuk sebuah nama Mandarin. Nama yang sama juga dapat ditulis dengan karakter 李根,  sangat umum untuk sebuah nama Mandarin; tetapi kemudian orang akan sulit untuk mengetahui, apakah laporan media berbicara tentang Presiden Reagan, atau hanya orang Tiongkok lokal dengan nama yang sama.

Oleh karena itu, transliterasi nama asing sering kali lebih mudah dikenali sebagai nama asing.

Trump : Telangpu atau Chuanpu?

Dalam kasus Trump, nama-nama Mandarin-nya dipilih karena alasan fonetik, yakni dengan sumber yang berbeda, menggunakan karakter yang berbeda.

Bagian dari tantangan dalam menentukan terjemahan Mandarin yang tepat untuk namanya, adalah kenyataan bahwa bahasa Mandarin tidak memiliki gugus konsonan ‘tr’ sebagai satu suara.

Surat kabar Nikkei berbahasa Mandarin mendedikasikan op-ed yang ditulis oleh sarjana Tiongkok, Ke Long (柯隆) untuk masalah ini, yang berpendapat bahwa meskipun semuanya tampak sepele, namun sebenarnya cukup membingungkan dan terkesan tidak etis bagi presiden Trump untuk memiliki lebih dari satu nama dalam bahasa Mandarin.

Media Tiongkok di Taiwan, Hong Kong, dan sebagian besar media berbahasa Mandarin di luar negeri, menyebut Trump sebagai ‘Chuānpǔ’ (川普).

Menurut World Journal, surat kabar berbahasa Mandarin terbesar di AS, itu adalah satu-satunya cara yang tepat untuk menerjemahkan nama ini, namun sebagian besar media pemerintah Tiongkok dan media UK berbahasa Mandarin (seperti BBC) semuanya menggunakan ‘Tèlǎngpǔ (特朗普).

Penulis Ke Long menjelaskan bahwa, terjemahan bahasa Mandarin untuk nama asing adalah dengan mencoba untuk sedekat mungkin dengan pengucapan nama dalam bahasa aslinya. Inilah sebabnya mengapa nama kota Paris diucapkan Bālí (巴黎), atau kota Amsterdam diucapkan Āmǔsītèdān ’(阿姆斯特丹), yang mengikuti pengucapan kota Belanda.

Jika Inggris mengucapkan ‘Trump’ sebagai ‘te-lan-pu,’ maka dengan demikian mungkin akan lebih dimengerti mengapa media seperti BBC menulis Tèlǎngpǔ. Tetapi mereka tidak mengucapkannya seperti itu. Ke Long berpendapat, bahwa penggunaan kata ‘Tèlǎngpǔ’ tidak masuk akal, dan sebenarnya lebih mirip dengan cara Jepang dalam menulis nama Trump (‘ト ラ ン プ’: to-ra-n -pu).

Selain itu, sebenarnya tidak masuk akal bagi media Tiongkok untuk mengambil alih transliterasi Inggris atas nama Trump. Mengingat Trump adalah orang Amerika, maka media Tiongkok sejatinya harus mengikuti terjemahan yang dibuat oleh media2 Amerika. Demikian juga jika itu tentang Perdana Menteri Inggris, transliterasi nama Mandarinnya harus mengikuti terjemahan yang digunakan oleh media2 di Inggris.

Beberapa blogger Tiongkok berpendapat bahwa Chuānpǔ 川普 adalah cara terbaik untuk menulis nama Trump, karena karakter pertama, yang sebenarnya berarti ‘sungai,’ umumnya digunakan dalam bahasa Mandarin, membuat nama tersebut terdengar lebih ‘alami’ dan mudah diucapkan daripada ‘Tèlǎngpǔ.

Selain itu, mereka berpendapat bahwa kata ‘chuan’ lebih tepat untuk menyampaikan pengucapan ‘tr’ daripada kata ‘te-lang’. Pada akhirnya, alasan mengapa Trump memiliki 2 nama Mandarin hanyalah masalah media. Hal ini terjadi karena tidak ada aturan yang jelas, yang mengatur tentang bagaimana penggunaan nama Mandarin di seluruh platform media berbahasa Mandarin.

Netizen Tiongkok : Chuangpu atau Chuangpo?

Di media sosial Tiongkok, Presiden Trump bahkan memiliki lebih dari 2 nama. Tidak sedikit netizen lokal yang menyebutnya sebagai 床鋪, 闯 破 atau 床 破 (dieja : Chuángpù / Chuángpò). Padahal semua ini adalah transliterasi yang berisi karakter aneh atau bernada negatif (tidur, tempat tidur rusak), yang membuat nama Trump terdengar kasar.

Mereka tampaknya sengaja untuk membuat nama ‘Trump’ agar terlihat dan terdengar buruk.

Meskipun telah ada diskusi online tentang transliterasi yang tepat untuk nama Trump, namun rasanya tidak mungkin bahwa akan ada satu nama Mandarin resmi untuk Presiden AS dalam waktu dekat. Xinhua News, agen pers resmi pemerintah Tiongkok, telah secara konsisten menggunakan Tèlǎngpǔ 特朗普 selama bertahun-tahun, dan mungkin akan terus menggunakannya.

Banyak netizen yang menggunakan kedua versi namanya dalam satu posting untuk menghindari kebingungan. Terlepas dari situasi yang agak membingungkan, ada juga yang tampaknya tidak keberatan sama sekali. “Lagipula, siapa yang peduli apakah itu Tèlǎngpǔ atau Chuānpǔ? Di jaman sekarang ini, yang penting kita tahu siapa yang sedang kita bicarakan.”, kata seorang netizen lokal.

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

One thought on “Teknik Transliterasi : Cara Memberikan Nama Mandarin Untuk Orang Asing (Contoh Kasus Donald Trump)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?