Last Updated on 22 February 2023 by Herman Tan

Sembahyang Ying Shen Jie Fu (迎神接福) adalah ritual upacara dalam agama Tao yang dilakukan pada tanggal 1 bulan 1 Imlek. Waktu sembahyang yang paling baik dimulai dari jam 00.30 s/d 05.30 (tengah malam hingga subuh).

Karena pada malam Imlek, dipercaya banyak Dewa-Dewi yang turun ke dunia untuk memberi berkat kepada umat-Nya. Upacara sembahyang dilakukan di rumah masing2, apalagi masa2 pandemi Covid-19 seperti ini.

Berdasarkan arti katanya, Ying Shen (迎神) berarti “menyambut kedatangan Dewa-Dewi”, sementara Jie Fu (接福) artinya “menjemput rezeki”.

Ying Shen Jie Fu (迎神接福) bertujuan untuk menyambut rezeki dari Dewa-Dewi, agar 1 tahun yang akan datang dapat dilalui dengan lancar, harapan terkabul, diberi kesehatan, dan perlindungan dari Dewa-Dewi.

Berikut tata cara persiapan sembahyang Ying Shen Jie Fu dan ilustrasi dapat dilihat pada gambar di bawah :

Tampak posisi penempatan buah, tehpada altar meja sembahyang (ilustrasi : doc.pribadi)

1. Sebelumnya susunlah permohonan untuk 1 tahun mendatang, agar tidak ada yang tertinggal saat sembahyang. Lalu berpakaianlah yang rapi, yang memiliki kantong.

Ini bermakna agar rezeki yang diberikan bisa disimpan di kantong, tapi jangan pula dibikin tambahan kantong sendiri sampai 9 biji seperti pakaian ala gaibang 丐帮 😆

2. Sebuah meja sembahyang ditaruh di depan rumah, ditempat terbuka yang menghadap langit, paling baik apabila menghadap ke arah timur. Diatas meja sembahyang telah disusun dengan 5 macam buah, 5 gelas teh, sebuah hiolo, sepasang lilin, dan sekotak perme/manisan.

Jika mau, boleh menempatkan bunga sebagai pemanis meja. Buah2an dan teh disusun berbentuk setengah lingkaran, mengelilingi hiolo.

3. Kepala keluarga yang dituakan memulai sembahyang di altar sembahyang dengan 1 hio besar, diikuti dengan 12 hio kecil.

4. Setelah itu dilanjutkan oleh anggota keluarga yang lain, sesuai dengan tingkatan dalam silsilah keluarga, masing2 dengan 12 hio kecil.

Tampak susunan formasi altar sembahyang Ying Shen Jie Fu yang berbentuk setengah busur. Sepintas ini terlihat seperti senyuman (smile), atau melambangkan penangkal/cisuak saat upacara (foto : Fred Zhang, USA).

5. Setelah selesai sembahyang, anggota keluarga yang sudah Taoyu (道友) boleh melakukan Lienkung (练功) beberapa saat.

6. Apabila memiliki altar sembahyang (kam) Dewa-Dewi di rumah, maka dapat melanjutkan sembahyang di altar dalam rumah. Jadi buah2an harus disiapkan 2 set. Buah2an yang digunakan adalah yang tidak berduri, sebanyak 5 macam.

7. Setelah selesai sembahyang, apabila situasi memungkinkan (misalnya tidak hujan, punya pagar rumah, dan tidak ada hewan2 liar disekitar) maka meja sembahyang boleh dibiarkan atau ditinggal tidur sampai pagi.

8. Namun apabila tidak memungkinkan, tunggu sampai semua dupa kecil habis terbakar (±1 jam), matikan lilin, lalu meja sembahyang boleh dibereskan semua.

Selamat menyambut hari Imlek, pembaca!

Baca Juga : Po Un (Poun) Ritual Sembahyang Bagi Orang2 yang Shionya Ciong

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?