Last Updated on 11 March 2021 by Herman Tan Manado

Legenda Kera Sakti adalah salah satu bagian dari novel Perjalanan ke Barat (西遊記; Xi you ji) yang ditulis oleh Wu Cheng en (吴承恩). Beliau lahir di Sheyang, Huaian (sekarang propinsi Jiangsu) tahun 1501-1582 M, zaman dinasti Ming.

Karya sastra Xiyouji sendiri diterbitkan pertama kali pada tahun 1592, 10 tahun setelah kematiannya.

Cerita legenda ‘Catatan Perjalanan ke Barat’ tersebut terdiri dari 100 bab yang dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yakni :

1. Bagian pertama terdiri dari 7 yang bab menceritakan kelahiran Sun Wukong dari sebuah batu yang memiliki kekuatan maha sakti tiada tandingannya, sehingga mengacaukan Istana Langit.

Sun Wukong lalu kemudian ditangkap dan dikurung oleh Buddha Sakyamuni di dalam Gunung Lima Elemen (五行山下; Wuhang Shanxia), sambil menunggu dibebaskan 500 tahun kemudian oleh seorang Biksu yang akan melakukan perjalanan ke barat dalam mengambil kitab suci.

2. Bagian ke-2 berisi 5 bab yang berkaitan dengan sejarah Biksu Xuanzhang (法号玄奘) dan tugas utamanya dalam melakukan perjalanan ke Barat.

3. Sedangkan bagian ke-3 berisi 88 bab yang menceritakan kisah perjalanan mereka dalam menghadapi rintangan.

Cerita legenda ini mencerminkan kehidupan manusia pada umumnya. Hal ini dapat ditemukan pada karakteristik para tokohnya.

Kera sakti Sun WuKong (孙悟空) mewakili manusia dengan keegoisan, kebencian, mudah marah, kesombongan, dan pikiran yang liar.

Siluman babi Zhu Bajie (猪八戒) mewakili manusia dengan berbagai keinginan dan keserakahan duniawi, seperti rakus akan makanan, genit suka menggoda wanita cantik, menginginkan kedudukan tinggi dan gila harta benda.

Siluman air Sha Wujing (沙悟净) mewakili manusia dengan karakter lemah yang membutuhkan dukungan dari orang lain, lamban dalam berpikir dan mencerminkan kebodohan batin.

Jadi, mereka ber-3 melambangkan Kebencian, Keserakahan, dan Kebodohan Batin.

Inilah yang disebut tiga akar kejahatan, dimana jika manusia mampu melenyapkan atau mengendalikan tiga akar kejahatan ini maka dia akan mencapai pencerahan dan memperoleh kesempurnaan.

Biksu Tang Sanzang (唐三藏) mewakili manusia yang telah terbebas dari penderitaan dan tercerahkan, memiliki keteguhan hati dalam memegang sila, setia di dalam jalan tengah, dan berjuang keras demi kebahagiaan makhluk lain.

Sedangkan Kuda Putih (白龙马; Bai longma; white dragon horse) yang merupakan tunggangan sang Biksu mewakili ajaran.

Baca juga : Ringkasan Cerita Sun Wukong Mengacau Langit

Cerita kera sakti adalah dongeng mengenai perilaku manusia yang mengandung filsafat, nasihat dan pengajaran yang mudah dipahami, serta memotivasi kita bahwa semua kesuksesan membutuhkan usaha perjuangan.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?