Last Updated on 18 April 2021 by Herman Tan

Pernahkah pembaca datang ke satu toko untuk menanyakan harga barang, lalu penjualnya menjawab gocap, cepek, gopek, seceng, noceng, goceng, ceban, goban, cepek ceng, cetiao, gotiao?

Tak perlu menjadi ahli bahasa, cukup mendengarnya saja kita sudah bisa menebak bahwa istilah-istilah ini merupakan bilangan angka bahasa Mandarin yang berdialek Hokkian¹.

Namun mimin tidak sedang membicarakan negeri tirai bambu, karena ternyata disini juga kita bisa dengan mudah menemukannya. Bahkan penggunanya juga tak hanya orang-orang yang berasal dari keturunan Tionghoa saja. Orang keturunan Arab, Betawi dan Jawa juga sering mengucapkannya saat sedang melayani pembeli.

Mulai dari toko elektronik di mall sampai makanan di warteg2 yang “seharusnya” dimiliki orang Tegal pun, katanya ada. Lalu, apa maksud dari kata gocap, cepek, gopek, seceng, noceng, goceng, ceban, goban, cepek ceng, cetiao, gotiao, dan seterusnya ?

Sebelum lebih jauh membahas artinya, Tionghoa.INFO ingin mengulas asal-usul penyebutan tersebut :

1. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, istilah-istilah tersebut merupakan dialek Hokkian. Ini karena mayoritas pendatang (leluhur kita) dari Tiongkok ke Indonesia adalah berasal dari propinsi Fujian dan sekitarnya. Gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, goban, tiao, dan selanjutnya digunakan juga untuk menyatakan bilangan dan jumlah.

Dalam dialek/bahasa Hokkian, arti bilangan gocap = 50 (umumnya orang paham 50 ribu), cepek = 100 (100 ribu), gopek = 500 (500 ribu), seceng = 1.000, noceng = 2.000, goceng = 5.000, ceban = 10 ribu, goban = 50 ribu, cepek ceng = 100 ribu, cetiao = 1 juta, dan gotiao = 5 juta.

2. Selain itu, alasan dibalik populernya sebutan2 ini di kalangan masyarakat adalah dikarenakan banyaknya orang Tionghoa yang sukses menjadi pedagang ketimbang menjadi politikan menjadikan bahasa tersebut makin terkenal.

(mimin sengaja menggunakan kata pedagang karena terdengar lebih “merakyat” dibanding sebutan pengusaha/pebisnis yang konotasinya lebih mirip konglomerat, alias bos-bos perusahaan besar).

Dalam perkembangannya, istilah-istilah ini umumnya populer di Ibukota Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang selama  ini dikenal sebagai basis kantong etnis Tionghoa di Indonesia, seperti Medan, Riau dan Kepri, Bangka Belitung kampungnya Ahok, Palembang, Pontianak, Tarakan kampungnya pacar mimin, Surabaya dan Makasar; menjadikan sebutan2 ini menjadi gaul dan cepat menyebar, serta sangat lumrah diucapkan oleh siapa saja.

Pembaca, jangan tanyakan kepada mimin apakah lebih baik mengikuti ucapan “bahasa gaul” tersebut atau tidak. Mimin cuma tahu, yang penting saat bayar dan kembaliannya harus menggunakan rupiah, bukan mata uang asing seperti Yuan/RMB, apalagi pakai permen.

Mengapa? Ada undang-undang No.7 tahun 2011 tentang MATA UANG yang bisa dihukum denda (bahkan bisa dipenjara) jika menggunakan transaksi selain rupiah.

Berikut arti gocap, cepek, gopek, seceng, noceng, goceng, ceban, goban, cepek ceng, cetiao, gotiao, dan lain sebagainya :

Satuan :

1 = it
2 = Ji/No (spesial untuk ratusan/ribuan/puluh ribuan/jutaan)
3 = sa
4 = si
5 = go

6 = lak
7 = cit
8 = pek
9 = kau

Puluhan :

10= cap
11 = cap it
12 = cap ji
13 = cap sa
14 = cap si

15 = cap go
16 = cap lak
17 = cap cit
18 = cap pek
19 = cap kau

20 = ji cap
21 = ji cap it
22 = ji cap ji
23 = ji cap sa
24 = Ji cap si

25 = ji go
50 = go cap
60 = lak cap
70 = cit cap
80 = pek cap
90 = kau cap

Ratusan :

100 = ce pek
150 = pek go
200 = no pek
250 = no pek go
300 = sa pek

400 = si pek
500 = go pek
600 = lak pek
700 = cit pek
800 = pek pa tun
900 = kau pek

Ribuan :

1000 = seceng
1500 = ceng go
2000 = no ceng
2500 = no ceng go
3000 = sa ceng

4000 = si ceng
5000 = go ceng
6000 = lak ceng
7000 = cit ceng
8000 = pek ceng
9000 = kau ceng

Puluhan ribu :

10 ribu = ceban
15 ribu = ban go
20 ribu = no ban
25 ribu = no ban go
30 ribu = sa ban

35 ribu = sa ban go
40 ribu = si ban
45 ribu = si ban go
50 ribu = go ban
60 ribu = lak ban

70 ribu = cit ban
80 ribu = pek ban
90 ribu = kau pan

Ratusan ribu :

100 ribu = ce pek ceng
125 ribu = pek ji go (umumnya orang paham 125 ribu)
110 ribu = pek it
120 ribu = pek ji
130 rbiu = pek sa

140 ribu = pek si
150 ribu = pek go
160 ribu = pek lak
170 ribu = pek cit
180 ribu = pak pek

190 ribu = pek kau
200 ribu = nopek ceng
250 ribu = nopek go
300 ribu = sa pek ceng
350 ribu = sa pek go

400 ribu = si pek ceng
500 ribu = go pek ceng
600 ribu = lak pek ceng
700 ribu = cit pek ceng
800 ribu = pek pak ceng
900 ribu = kau pek ceng

Jutaan :

1 juta = ce tiao
1,1 juta = tiao it
1,2 juta = tiao ji
1,3 juta = tiao sa
1,4 juta = tiao si

1,5 juta = tiao puah = sejuta setengah
1,6 juta = tiao lak
1,7 juta = tiao cit
1,8 juta = tiao pek
1,9 juta = tiao kau

2 juta = no tiao
2,1 juta = no tiao it
2,2 juta = no tiao ji
2,3 juta = no tiao sa
2,5 juta = no tiao puah

3 juta = sa tiao
4 juta = si tiao
5 juta = go tiao
6 juta = lak tiao
7 juta = cit tiao

8 juta = pek tiao
9 juta = kau tiao
10 juta = cap tiao
50 juta = go cap tiao
100 juta = cepek tiao
500 juta = gopek tiao

Untuk rupiah disebutnya tun, contoh :

Rp5 = go tun
Rp10 = cap tun
Rp 25 = ji go tun
Rp 50 = go cap tun
Rp 100 = ce pek tun

Catatan¹ : Membutuhkan diksi yang lebih baik; ilustrasi foto : uangindonesia.com

By Herman Tan

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?