Last Updated on 25 February 2021 by Herman Tan

Tak terasa, perayaan tahun baru Imlek sudah dekat. Selain kemeriahan acara-acara yang digelar, Imlek juga membuka berbagai peluang bisnis musiman yang menguntungkan. Memang bisnis musiman hanya berumur pendek, namun tidak ada salahnya mencoba mencari pendapatan tambahan.

Karena bisnis ini memiliki periode singkat, harus betul-betul dipikirkan pengelolaan modalnya. Temukan cara mengelola bisnis musiman ini, agar tak merugi akibat kehabisan waktu dalam menjualnya. Lalu, bisnis apa saja yang dapat dicoba saat menjelang Imlek?

1. Berbisnis Baju Cheongsam

Busana khas warga Tionghoa ini tentu tak lepas dari bagian perayaan Imlek. Menurut sejarah, baju ini berasal dari garmen bannermen di Dinasti Qing (Manchuria, Timur Laut Tiongkok). Kala itu, Cheongsam (长衫; Chángshān) hanya dipakai oleh orang yang memiliki kedudukan sosial tinggi.

Namun, seiring perkembangan jaman, baju ini semakin populer dan dikenakan oleh masyarakat Tiongkok secara luas, terutama masyarakat perkotaan besar, seperti Shanghai, Beijing, dan Chongqing.

Di jaman modern ini, model baju cheongsam juga dibuat mengikuti perkembangan jaman. Contohnya dibuat menjadi blouse, dress, bahkan dikolaborasi dengan batik. Harganya pun bervariasi dengan kualitas yang berbeda-beda pula.

Tentukan dulu segmen pasar Anda, sebelum memutuskan untuk membeli stok baju cheongsam untuk dijual kembali.

Baca juga : Cheongsam, Pakaian Tradisional Khas Tiongkok

2. Berbisnis Kue Keranjang

Kue yang disebut Ti Kwe (Kue Manis) dalam dialek Hokkian ini memang sangat identik dengan Imlek. Rasa manis kue ini menggambarkan sukacita, sesuai dengan kegembiraan warga Tionghoa yang bergembira ketika perayaan tahun baru Imlek tiba.

Sajian yang satu ini sangat laris ketika menjelang Imlek. Karena itu, berbisnis kue keranjang adalah pilihan yang tepat. Anda bisa memilih untuk memproduksi sendiri kue keranjang ini (home made), atau mencari produsen kue keranjang yang terkenal enak untuk dijual kembali.

Warga Tionghoa selalu membeli kue ini untuk perayaan sincia, baik untuk tujuan peribadatan, sebagai hantaran (hadiah), maupun untuk dikonsumsi sendiri bersama keluarga. Karena itu, kue keranjang tidak akan sepi pembeli saat Imlek.

Beberapa pedagang kue keranjang mengaku bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah. Meskipun hanya bisnis musiman, bisnis kue keranjang memang menjanjikan.

Baca juga : Resep Membuat Kue Keranjang (Nian Gao) Khas Imlek

3. Pementasan Barongsai

Tarian tradisional Tiongkok ini memang tak lepas dari berbagai perayaan warga Tionghoa. Barongsai sendiri telah ada sejak Dinasti Qin, sekitar abad 3 SM. Karena gerakan2 dalam tarian ini membutuhkan kemampuan beladiri, tidak semua orang mampu melakukannya.

Saat ini, tarian Barongsai telah diakui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai salah satu cabang olahraga resmi di Indonesia.

Barongsai memang menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu. Maka dari itu, pementasan Barongsai cocok dijadikan pilihan bisnis menjelang Imlek. Pesanan pementasan Barongsai biasanya datang dari berbagai penyelenggara event untuk mengisi acaranya, karena atraksi Barongsai dapat menarik pengunjung.

Anda perlu mengembangkan kreativitas dan kualitas kemampuan tim Barongsai Anda, agar pesanan terus datang. Atau, Anda bisa menjadi penghubung antara satu tim barongsai dengan para organizer yang membutuhkan, dengan mentatur jadwal pentas mereka selama momen Imlek.

Selain itu, Anda pula dapat berjualan ‘kepala barongsai’ ini di kelenteng2, Li Thang, atau Vihara, saat momen Imlek hingga Cap Go Meh nanti, karena biasanya mereka mencarinya untuk mengganti kepala barongsai yang sudah using/rusak.

Baca juga : Simak 6 Fakta Seru Mengenai Barongsai a.k.a Tarian Singa di Indonesia!

4. Lilin Merah Khas Imlek

Kelenteng-kelenteng tempat peribadatan masyarakat Tionghoa akan membutuhkan banyak lilin berukuran besar/tinggi selama perayaan Imlek hingga Cap Go Meh nanti. Hal ini menjadi kesempatan bagi pemburu bisnis musiman untuk menjajal usaha lilin Imlek.

Contoh strategi bisnisnya adalah dengan membubuhkan gambar2 desain ke lilin yang Anda jual. Desain bisa disesuaikan dengan gaya khas Tionghoa, atau dihiasi stiker / gambar bertema senada dengan tahun baru mendatang.

Sebagai contoh, Tahun baru Imlek di 2020 ini akan menjadi tahun tikus logam. Anda dapat mengatur stiker desain lilin dengan gambar tikus berciri khas Tionghoa.

Baca juga : Kawasan Pasar Glodok (Petak Sembilan) : Sejarahnya, Asal Penamaannya, dan 5 Tempat Wisata di Dalamnya

5. Ornamen Lampion Imlek

Ornamen rumah yang satu ini memang wajib ada di rumah warga Tionghoa selama perayaan Imlek. Tak hanya di perumahan / apartemen warga, namun dikawasan pertokoan dan pusat perbelanjaan pun juga akan ikut memajang hiasan khas Imlek ini untuk menarik pengunjung.

Selama perayaan Imlek, berbisnis ornament lampion khas Imlek memiliki peluang yang cukup besar.

Kebanyakan lampion warnanya tidak tahan lama (pudar) dan tidak akan terlihat bagus untuk dipajang, terutama untuk pusat2 perbelanjaan dan lokasi2 mewah lainnya. Karena itu, setiap tahun, pengrajin lampion akan kebanjiran order saat Imlek tiba.

Baca juga : Festival Lampion : 6 Hal Mengenai Tradisi dan Kegiatannya

6. Kue & Merchandise Imlek

Salah satu tradisi wajib yang membuka peluang bisnis lainnya adalah kue Imlek. Di jaman modern ini, kue Imlek untuk parsel hantaran telah mengalami banyak perkembangan sesuai kreatifitas si pembuat. Namun, kue keranjang tetaplah menjadi isi wajib dalam hantaran Imlek.

Bagi Anda yang memiliki keahlian/hobi membuat kue dan mau mencoba bisnis ini, Anda harus bersiap adu kreatifitas soal desain dan isi hantaran (parsel) dengan pengusaha2 lainnya.

Banyak orang yang menawarkan desain eksklusif (khusus) untuk pesanan hantaran dari para konsumen. Konsumen pun tak ragu merogoh kocek lebih dalam untuk membeli hantaran2 eksklusif ini untuk dibagikan ke keluarga besar dan kolega bisnisnya.

Isi hantaran biasanya berupa kue keranjang, aneka kue kering, wine/sirup, dan cake.

Beberapa pengusaha juga membuat aneka merchandise, seperti balpoin, mug/cangkir, boneka aneka shio, bantal, lampu Imlek, pohon Imlek, dan pernak-pernik lainnya bertema Imlek. Desainnya juga disesuaikan dengan pasar anak muda, yang terlihat lebih modern dan tak terkesan kuno.

Baca juga : 5 Peluang Bisnis Menguntungkan Menyambut Tahun Baru Imlek

7. Tanaman Bambu Hoki

Ornamen fengshui ini juga memiliki peluang usaha yang menjanjikan menjelang Imlek. Selain untuk menghias rumah, tanaman bambu hoki juga dipercaya membawa keberuntungan kepada penghuninya.

Oleh karena itu, dalam masa perayaan Imlek, hiasan ini tentu tak boleh absen.

Beberapa pengrajin bambu hoki mengakui bahwa bisnis ini mengalami peningkatan saat Imlek. Harga bambu hoki bisa naik hingga 30% saat mendekati perayaan Imlek. Penanaman dan perawatan tanaman ini juga cukup mudah, sehingga orang yang tertarik dengan bisnis ini tak perlu terlalu repot dalam mengurusnya.

Baca juga : Tanaman Bambu Hoki (Bambu Rezeki), Tanaman Fengshui Pembawa Keberuntungan dalam Rumah : Bagaimana Cara Merawatnya?

8. Desain Angpau

Seperti hantaran Imlek, ‘amplop uang’ kini juga mengalami perubahan drastis mengenai desain. Para pebisnis telah menyiapkan berbagai desain mulai, dari gaya lucu untuk anak-anak, hingga desain yang elegan untuk orang dewasa. Desain-desain ini tentu saja dapat menarik lebih banyak pembeli.

Amplop merah ‘Angpau’ pasti laris keras ketika Imlek. Oleh sebab itu, bisnis ini layak dicoba. Anda bisa membeli angpau secara grosir untuk dijual kembali, atau Anda bisa mencetaknya sendiri, dengan menyediakan jasa desain khusus untuk angpau.

Jika Anda memutuskan untuk membeli / meng-impor secara grosir, prediksi terlebih dahulu selera pasar, agar semua dagangan ludes terjual sebelum musim Imlek berakhir.

Baca juga : Inilah Nominal Yang Harus Kamu Kasih Buat Isi Angpao!

By Nabilla Khudori

Saya seorang Head of Business Development di sebuah startup. Dengan menulis, saya dapat belajar dan berbagi pengalaman dengan khalayak. Memahami budaya Tionghoa menarik bagi saya yang lahir dan besar di lingkungan yang plural. Hal ini juga menjadikan saya memiliki banyak referensi mengenai budaya dan adat Tionghoa. Meskipun begitu, saya merasa masih harus belajar lebih untuk memahami budaya Tionghoa itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?