Last Updated on 3 May 2021 by Herman Tan Manado

Pernikahan menjadi salah satu seremoni terpenting dalam hidup bagi orang Tionghoa (selain wisuda dan kelahiran anak pertama). Adat pernikahan Tionghoa memiliki arti yang mendalam, dan merupakan warisan budaya turun-temurun dari nenek moyang bangsa Tionghoa selama ribuan tahun.

Prosesi pernikahan adat Tionghoa memiliki beberapa rangkaian yang harus diperhatikan hingga detailnya; dimana setiap prosesi memiliki makna tersendiri yang harus dihayati oleh mempelai dan keluarganya, sehingga menjaga nilai2 adat yang sakral itu sendiri.

Salah satu prosesi yang harus dilewati oleh mempelai yang ingin menikah, jika ingin menikah duluan dari kakak2nya, yakni Prosesi Langkahan (melangkahi untuk menikah lebih dulu). Ini sama halnya seperti tradisi Jawa, yang menyelenggarakan “tradisi langkahan” yang dilakukan apabila seorang adik ingin menikah dulu.

Hal ini bertujuan, salah satunya agar kakak yang dilangkahi tidak berat jodoh, atau menjadi sulit menikah kelak.

A.Prosesi Langkahan : Penghormatan Mempelai Untuk Saudara/i nya yang Dituakan

Tampak pasangan mempelai yang didampingi kakak2nya.

Baca juga : Tingjing (Dingqin), Prosesi Lamaran ala Tradisi Tionghoa (Wedding Proposal)

Pada prinsipnya, dalam budaya di Indonesia Tradisi Langkahan ini adalah suatu cara yang sopan, laiknya permohonan ijin dari sang adik yang akan menikah kepada kakaknya, untuk menikah lebih dulu.

Umumnya, sang kakak memang harusnya lebih dulu menikah daripada adiknya. Dari segi usia, kakak lebih dianggap memiliki kedewasaan, dan dipandang lebih siap menikah daripada adiknya. Begitupun dari segi finansial, dimana sang kakak dianggap lebih matang dalam karir/usahanya, sehingga dianggap lebih siap menikah duluan dari sang adik.

Namun apabila memang sang adiklah yang bertemu jodoh dahulu, maka hal ini pun tidak menutup kemungkinan bahwa adiknya juga dapat menikah lebih dulu dibandingkan kakaknya.

Dalam Pernikahan Tionghoa juga memiliki tradisi serupa. Langkahan dalam tradisi Tionghoa tidak memiliki nama atau prosesi khusus, layaknya tradisi adat Jawa yang menjalankan acara khusus yang disebut Plangkahan.

Acara langkahan pada pernikahan Tionghoa biasanya diadakan bersamaan dengan prosesi Cing ciu (setelah prosesi tea pai), atau pemberian hadiah pernikahan dari orang tua dan saudara2 dari kedua belah pihak, kepada pasangan mempelai pada saat Hari Pernikahan.

Pada umumnya, pemberian seserahan di acara Cing ciu adalah memberikan cinderamata (berupa perhiasan) atau Angpau kepada kedua mempelai, di acara inilah pasangan pengantin akan memberikan hadiah kepada kakak laki2 (koko) atau kakak perempuannya (cici) yang akan dilangkahi.

Barang2 Apa Saja yang Diberikan Pada Prosesi Langkahan?

Pemberian item/barang langkahan dalam adat pernikahan Tionghoa, pada dasarnya sama dengan adat2 lain yang juga mengadakan tradisi serupa, yaitu untuk menghormati saudara yang lebih tua, sekaligus juga meminta restu menikah dari mereka.

Nah, barang2 apa yang biasa diberikan kepada saudara yang hendak kita dahului, pada saat Cing ciu ini?

1. Pakaian

Pakaian adalah salah satu item pelangkah paling umum yang diberikan.

Pada beberapa suku Tionghoa tertentu, pemberian baju/pakaian menjadi salah satu cara untuk menghormati seseorang. Biasanya, pakaian apa yang diberikan tergantung permintaan dari saudara/i nya sendiri.

2. Sepatu dan Tas

Bagi mempelai yang memiliki cece, heels dan tas paling disenangi jika diberikan sebagai hadiah pelangkah. Apalagi yang branded, semisal Louis Vuitton, Hermes, Gucci, Channel, Louboutin, Dior, atau Balenciaga 🙂

Jika terdapat kakak perempuan (cici) dari salah satu mempelai, umumnya mempelai akan membelikan sepatu (high heels) dan tas untuknya. Mereknya tentu menyesuaikan dengan budget pengantin ini, hehe.

3. Perhiasan (Emas)

Tidak hanya mempelai, kakak kedua mempelai yang akan dilangkahi pun bisa diberikan perhiasan ini, terutama bagi kakak perempuan (cece).

Masyarakat Tionghoa umumnya menganggap bahwa perhiasan (emas) sebagai benda yang paling berharga. Memberikan emas untuk orang lain menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka. Maka, memberikan emas untuk menjadi barang pemberian dalam ‘langkahan’ dapat menjadi hadiah.

4. Bingkisan Menarik

Jam, parfum, atau dompet, merupakan item2 pelangkah saat pernikahan.

Tak jarang juga dalam beberapa acara langkahan, untuk mempermudah dan sebagai syarat saja, sang adik memberikan bingkisan untuk kakaknya. Bingkisan ini dapat berisi berbagai macam barang, bisa berupa makanan dan minuman, seperti cookies atau anggur merah (wine).

Bingkisan lain yang biasanya diberikan sebagai hadiah pelangkah, seperti parfum, jam tangan, dompet, atau sesuai dengan permintaan dan kesukaan dari kakaknya.

Pengalaman dari seorang teman Saya yang adalah suku Tionghoa, ketika dia menikah, kokonya belum menikah karena masih melanjutkan studi. Dia akhirnya harus memberikan hadiah langkahan, sebagai “izin/restu” mendahului.

Karena kokonya ini suka mengoleksi action figure, maka dia pun mencari dan membelikan action figure yang unik, serta membungkusnya dalam kotak plastik bening seperti kotak hantaran.

Ia lalu memberikannya kepada kakaknya pada saat acara Cingciu, atau pemberian hadiah pernikahan dari orang tua dan saudara2 dari kedua belah pihak, kepada pasangan mempelai pada saat Hari Pernikahan.

Kokonya pun sangat senang pada waktu itu, dan memberikan testimoni bahwa dia berharap adiknya ada 10, sehingga dia bisa mendapatkan banyak action figure unik setiap kali adiknya menikah. Hahaha, ada-ada saja ya!

5. Angpau

Angpau tentu saja paling praktis 🙂

Angpau berasal dari bahasa Mandarin. Ang artinya merah, dan pau artinya bungkusan, yang artinya “amplop yang berisi uang”. Angpao menjadi salah satu pilihan paling praktis dan mudah untuk diberikan pada saudara/i yang akan dilangkahi.

Adapun nominal pada angpau sendiri adalah permintaan dari kakak yang akan dilangkahi untuk menikah, sehingga tidak perlu khawatir terlalu sedikit atau kurang pantas.

Semua item/barang diatas tadi merupakan pilihan yang biasa dan sering diberikan orang yang ingin melangkahi kakaknya pada saat acara Cing ciu. Untuk menunjukkan niat keseriusan, sebisa mungkin memenuhi barang yang menjadi pilihan/permintaan dari kakak yang hendak kita dahului menikah.

Tapi karena sifat dari  acara seremoni ini adalah adat yang semata-mata harus dijalankan, maka biasanya saudara/i yang pengertian tidak ingin mempersulit pengantin, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri, yang pastinya juga sudah mengeluarkan banyak biaya untuk persiapan pernikahan.

Sehingga, mereka lebih memilih barang yang mudah didapatkan, seperti contoh2 di atas.

Hal ini tentu beda kasus dengan anak2 keluarga konglomerat, yang dalam prakteknya adapula yang sampai meminta motor gede, mobil mewah, atau barang2 branded yang bernilai puluhan s/d ratusan juta, misalnya Louis Vuitton, Hermes, Gucci, Channel, Louboutin, Dior, Balenciaga, dsb.

Dalam contoh ekstrim, seperti pada tradisi orang Kanton di Sumatra Utara, selain memberikan barang pelangkah (katakanlah baju/pakaian), adapula kebiasaan unik pelangkah yang wajib dilakukan; yakni sempak/celana dalam (entah bekas atau baru) yang digantungkan pada langit2 depan pintu kamar sang kakak yang akan dilangkahi selama semalam! hahaha.

Bagaimana dengan pembaca? Apakah ada kebiasaan unik yang wajib dilakukan selain memberikan barang pelangkah? 🙂

B. Mengapa Harus Ada Prosesi Langkahan Dalam Pernikahan ala Tionghoa?

Pernikahan ala Tionghoa

Baca juga : Dinghun (Tinghun), Prosesi Tunangan ala Tradisi Tionghoa (Wedding Engagement)

Tidak ada adat yang tidak memiliki tujuan atau pesan penting yang terkandung di dalamnya, termasuk dengan prosesi langkahan ini sendiri. Orang Tionghoa terkenal selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan nilai2 warisan leluhur, yang disampaikan turun-temurun. Ada nasihat dan tata krama yang baik yang perlu untuk diketahui, dari prosesi langkahan ini.

1. Memohon Izin dan Meminta Restu

Acara langkahan sesungguhnya adalah prosesi meminta restu kepada saudara yang lebih tua, agar memberikan restu kepada adiknya untuk menikah. Restu yang diberikan kepada sang adik (selain juga restu dari orang tua), sangat penting untuk kelangsungan pernikahan sang pengantin.

2. Menghormati Saudara/Saudari yang Lebih Tua

Menghormati saudara yang lebih tua juga merupakan perwujudan dari acara langkahan dalam proses menikah orang Tionghoa. Mereka sangat menjunjung tinggi sopan santun kepada orang2 yang lebih tua. Dengan adanya ini, menunjukkan kasih dan hormat sebagai adik kepada kakak.

Selain itu, dalam rangkaian acara Cingciu, kedua mempelai secara khusus akan meminta restu khusus kepada kakak2 yang akan didahului menikah tadi.

3. Toleransi dan Menghilangkan Permusuhan

Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa perlunya dilakukan acara langkahan dalam masyarakat Tionghoa, karena dipercaya untuk menghilangkan permusuhan atau “rasa iri” dari sang kakak kepada adiknya yang sudah akan menikah lebih dulu dairnya.

Sang kakak akan “disenangkan” dengan adanya pemberian hadiah sesuai permintaan, supaya sang kakak juga akan merasa ikhlas untuk “dilangkahi” menikah lebih dulu oleh adiknya.

Nah itu tadi berbagai macam alasan mengapa acara langkahan di adat TIonghoa ini harus tetap diadakan sebagai bagian yang penting dari pernikahan, apabila ada saudara yang lebih tua hendak didahului, baik dari pihak mempelai laki-laki atau mempelai wanita.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?